KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mulai memasifkan pemanfaatan teknologi dalam tata kelola pemerintahan. Terbaru, Pemprov memanfaatkan penggunaan E-Katalog dalam belanja barang pemerintah daerah. Market place ini, hampir sama dengan aplikasi Belanja Online Sulawesi Tenggara (BOSARA). Hanya bedanya, E-Katalog fokus pada belanja Pemda diatas anggaran Rp50 juta.
Kepala Biro Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sultra, Khaeruddin mengatakan, pemanfaatan E-Katalog sebagai upaya agar semua belanja yang dilakukan Pemda bisa lebih transparan. “Selama periode Januari 2023, total transaksi yang dilakukan dalam E-Katalog lokal mencapai 25 transaksi. Dengan nominal Rp13. 970.836.524. Ada 89 penyedia dalam E-Katalog. Dengan produk tayang sekira 2.367 kali,” ungkap Khaeruddin, kemarin.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya terus mengoptimalkan layanan pengadaan melalui E-Katalog lokal. Sebagai salah satu langkah strategis. Sebab bila semua berbasis teknologi, maka akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses monitoring dan audit. Serta memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time, guna mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang/jasa pemerintah. “Pemanfaatan e-katalog lokal hadir, untuk mempermudah sistem belanja secara elektronik bagi masing- masing OPD lingkup Pemprov Sultra. Sebab, bila butuh belanja produk yang sudah masuk etalase di e-katalog lokal, maka OPD tinggal klik etalase yang disediakan LPSE ini. Sehingga lebih mudah, cepat dan transparan,”bebernya.
Dia menambahkan, untuk e-katalog lokal, khususnya di Pemprov Sultra, sekarang sudah 21 etalase. Diantaranya, ada belanja pakaian dinas, makan dan minum, souvenir pemerintah daerah, sewa kendaraan, servis kendaraan, pemeliharaan jalan, kain tradisional, pengelolaan sampah, jasa kebersihan, dan beberapa produk lokal lain. “Hampir semua sudah menggunakan e- katalog. Apalagi ini jauh lebih mudah. Karena mereka sendiri memilih penyedia yang sudah ada di e-katalog. Ini sama halnya seperti pembelanjaan online, “pungkasnya. (b/rah)