40 Mahasiswa Belum Terima Beasiswa

  • Bagikan
Nurmasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Semestinya, program Merdeka Belajar 2022 sudah selesai direalisasikan oleh panitia pada akhir tahun lalu. Namun ternyata, dari ratusan penerima beasiswa, masih ada puluhan mahasiswa D3 hingga S1 yang belum menikmati program ini. Bahkan hingga Januari tahun 2023, masih ada 40 mahasiswa yang beasiswanya belum dicairkan.

Kepala Bidang PAUD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Wakatobi, Nurmasi, mengakui adanya keterlambatan pencairan kepada sejumlah mahasiswa tersebut. Namun semuanya, bukan tanpa alasan. Ada beberapa hal yang menyebabkan pencairan tersebut tidak terjadi. Salah satunya nomor rekening mahasiswa yang sudah tidak aktif. "Ia memang masih ada mahasiswa yang belum dicairkan beasiswanya. Ada beberapa yang menjadi penyebabnya. Yang pertama mahasiswa menggunakan nomor rekening bank lain, ada juga memakai nomor rekening orang tua, bahkan ada yang sudah tidak aktif lagi," ujar Sekretaris Panitia Tim Merdeka Belajar itu, Jumat (3/2).

Nurmasi menambahkan, pada dasarnya anggaran untuk beasiswa mahasiwa sudah tersedia di bank mitra. Artinya mahasiswa yang sudah dinyatakan layak menerima bantuan tersebut, dipastikan akan tetap mendapatkan dana pendidikannya di rekening masing-masing. "Sebenarnya sudah ada uangnya dan sementara di bank. Mereka akan tetap mendapatkan beasiswa ini karena sudah terverifikasi dan layak menerima beasiswa ini," tambahnya.

Meski begitu, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan seluruh mahasiwa tersebut. Pihak panitia meminta agar berkas mereka segera dibenahi. Sehingga setelah selesai perbaikan, dananya akan segera dicairkan. "Intinya kita sudah koordinasi dengan semua mahasiwa yang belum mendapat beasiswa ini agar segera melakukan perbaikan. Karena harus ada revisi dan sesuai ketentuan baru bisa dicairkan oleh bank. Tapi sementara ini sudah melakukan perbaikan," tandas Nurmasi.

Untuk diketahui, ada 461 mahasiswa D3 dan S1 dan 23 mahasiswa S2 mendapatkan beasiswa tersebut. Sementara mahasiswa kedokteran ada 13 orang dan dua orang spesialis. (c/thy)

  • Bagikan

Exit mobile version