Sukses Lobi Kemenparekraf, Tradisi Kande-Kandea Masuk KEN 2023

  • Bagikan
Pj.Bupati Buteng, Muhammad Yusup (dua dari kanan) menghadiri launching KEN 2023 di Jakarta, baru-baru ini

--Ikhtiar Pj.Bupati Muh.Yusup Memajukan Pariwisata Buton Tengah--

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tidak sia-sia Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah (Buteng), Muhammad Yusup terbang ke Jakarta dan bertandang di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Ikhtiarnya memajukan pariwisata Buteng berbuah manis. Pj. Bupati Buteng, Muh.Yusup sukses melobi dan meyakinkan Kemenparekraf tentang potensi pariwisata dari tradisi Kande-Kandea.

Kemenparekraf merestui tradisi Kande-kandea milik Kabupaten Buteng masuk dalam kalender nasional bertajuk Karisma Event Nusantara (KEN) 2023. Setelah melewati proses yang panjang dan bersaing dengan banyak daerah lain di Indonesia, Kande-kandea berhasil menjadi bagian dari 110 event KEN 2023. Tercatat, hanya dua kegiatan dari Provinsi Sultra yang masuk dalam KEN 2023 yakni Kande-kandea dan Wakatobi Wave.

Pj. Bupati Muh.Yusup mengatakan tahun ini merupakan kali kedua KEN digelar. Momen itu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempromosikan potensi wisata Buteng. Pj.Bupati Muh.Yusup ingin, tradisi Kande-kandea dikenal luas dan menjadi daya tarik wisatawan yang ingin berkunjung di Buteng.

“Tentunya ini patut disyukuri. KEN bisa menjadi wadah promosi yang sangat baik. Saya ingin keunikan Kande-kandea menjadi daya tarik wisatawan. Selain keindahan alam Buteng, wisawatan bisa memiliki experience tentang kebudayaan Buteng,” ujar Pj.Bupati Muh.Yusup, kepada Kendari Pos, Senin (30/1), kemarin.

Dirinya bertekad menjadikan Buteng sebagai masa depan pariwisata Indonesia. Keragaman dan keunikan gua Buteng yang tak dimiliki daerah lain mesti dikelola dengan baik agar mendatangkan keuntungan bagi daerah. Pj.Bupati Muh.Yusup menyadari mewujudkan hal itu diperlukan promosi yang luas dan kontinyu. KEN diharapkan menjadi salah satu jalan bagi Buteng menjadi primadona pariwisata di Indonesia, bahkan dunia.

“Langkah yang sudah dilakukan, salah satunya adalah perbaikan infrastruktur di spot wisata dan akan terus ditingkatkan. Promosi juga merupakan unsur yang paling penting dalam membangun pariwisata. Ini terus kita gencarkan,” pungkas Pj.Bupati Muh.Yusup.

Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Buteng, Rahayu menjelaskan, tradisi Kande-kandea merupakan pesta rakyat tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat Tolandona. Tradisi Kande-kandea untuk menyambut dan merayakan kemenangan para kesatria yang bertugas menjaga keutuhan wilayah Kesultanan Buton.

Para kesatria tersebut mendapat pelayanan khusus dari Kesultanan berupa makan dengan cara unik yang dinamakan Kande Tompa ala kesatria Buton yaitu dengan disuapi oleh para putri keraton. Kande-kandea diperkenalkan sekira tahun 1597 pada saat kepemimpinan Sultan Buton Ke-IV, Dayanu Ihksanuddin dan Imam Masjid Agung Keraton Sangia Yi Wambulu.

“Sampai saat ini, tradisi itu masih terpelihara dengan baik. Pesta rakyat Kande-kandea dikemas sesuai dengan nilai ajaran Islam yang dilaksanakan selama seminggu setelah Idul Fitri sebagai ajang silatuhrahmi atau halal bilhalal antara para perangkat kerajaan, perangkat masjid, dan masyarakat,” terang Rahayu.

Terdapat dua kegiatan utama dalam event tradisional ini. Pertama, pembinaan jiwa kesatria meliputi kegiatan dan lomba seperti tari perang (Mangaru), bela diri tradisional (Manca), renang, selam, lari, lempar, dayung, perahu layar, dan panjat pinang. Pembinaan jiwa kesatria ini sangat diperlukan oleh masyarakat Tolandona yang memiliki posisi sebagai pengawal pintu terakhir keutuhan Kerajaan Kesultanan Buton pada masa itu.

“Kedua, sebagai perwujudan rasa syukur terhadap karunia Allah SWT kepada masyarakat Tolandona melalui penyuguhan aneka makanan tradisional khas Buton yang disajikan dalam talang oleh para gadis berpakaian adat untuk menyuapi tamu yang umumnya pria yang diiringi dengan lagu Kadandio dan Douna-una,” pungkas Rahayu. (uli/b)

Sukses Lobi Kemenparekraf, Tradisi Kande-Kandea Masuk KEN 2023

  • Bagikan