KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Letak Kecamatan Betoambari cukup strategis di Kota Baubau. Beban pembangunan begitu besar demi menyukseskan peran kota dalam pelayanan pada masyarakat. Kondisi tersebut disadari betul Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse. “Fungsi-fungsi ruangnya cukup padat. Ada tugas sebagai wilayah pemerintahan, pendidikan, juga menjadi tempat instalasi vital negara. Sebab di wilayah ini ada Bandara, stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk kawasan Timur Indonesia, dan peran lainnya,” paparnya, kemarin.
Namun pada sisi lain, ada aspirasi dan harapan masyarakat agar Betoambari terus berkembang dengan memertahankan kapasitas lokalnya. Tak bisa dimungkiri, hal tersebut menjadi dinamika perkembangan perkotaan. Tetapi jika dapat diantisipasi dengan baik, semestinya peran basis lokal terus tumbuh bersama perkembangan wilayah kota. “Hampir semua aktivitas hari ini ada di Lipu Katobengke, Labalawa Waborobo dan Sulaa. Ibarat kapal, sebenarnya Baubau ini miring, karena fokus di satu titik. Hari ini semua penumpang mengarah ke sini, sehingga harus kita tata dengan baik dan tidak meninggalkan kearifan lokal yang sudah ada," sambung Monianse.
Dalam waktu dekat, musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota akan digelar. Dalam momentum tersebut semua akan dibahas kembali. “Saya sudah bisa membayangkan, apa yang kita diskusikan akan menjadi sebagian kesimpulan Musrenbang nantinya. Karena yang hadir saat ini, adalah tokoh-tokoh kritis, cukup memahami dinamika pembangunan. Sehingga sarannya sudah bisa digeneralisir sebagai cara pandang masyarakat Lipu Katobengke dan Betombari pada umumnya, tentang apa yang harus dilakukan serta apa yang diinginkan masyarakat,” pungkas Monianse. (mel)