KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Seluruh pihak diminta untuk menekan angka tengkes atau stunting di Bumi Mekongga. Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei mengatakan, Pemerintah Pusat telah menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk lebih maksimal menekan penyakit yang mengganggu tumbuh kembang anak tersebut. Olehnya ituia juga meminta seluruh pihak, khususnya kepala desa (Kades) untuk berperan aktif dalam penanganan dan pencegahan stunting di otoritanya. Dengan banyaknya anggaran yang dikelola oleh Pemerintah Desa, maka Safei berharap agar Kades juga mengalokasikan sebagian anggaran tersebut untuk mengatasi persoalan tengkes.
Kolaka-1 meminta agar Kades menganggarkan makanan tambahan bagi warga miskin. “Saya minta agar Kades ini juga memprioritaskan penanganan stunting. Minimal warganya yang kurang mampu dibelikan makanan seperti daging, ikan, telur dan susu,” pesan Safei kepada para Kades saat membawakan sambutan pada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan dalam rangka penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Kabupaten Kolaka tahun 2024 di Kantor Camat Pomalaa, Senin (30/1).
Ia mengungkapkan, penyebab anak tengkes karena ibu tersebut kurang mengonsumsi makan bergizi selama hamil. Ditambah lagi setelah anak itu lahir juga tidak mendapatkan gizi yang baik dari orang tuanya karena keterbatasan ekonomi. “Jadi makanan tambahan tersebut sangat membantu untuk penanganan. Anggaran makanan tambahan tersebut tidak banyak, hanya Rp 30 juta. Sementara anggaran di desa itu sampai Rp 1 miliar.
Olehnya itu, kami meminta Kades untuk menganggarkan itu,” harap Safei. Safei mengatakan bahwa tengkes tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik anak, tetapi juga otak. Angkanya di Indonesia saat ini mencapai 28 persen. “Jadi setiap 100 anak yang lahir itu ada 28 diantaranya tak berkembang baik. Jadi bayangkan seperti apa generasi kita kalau penanganan dan pencegahan saat ini tidak dimaksimalkan. Olehnya itu mari kita bersama-sama mengatasi persoalan ini agar generasi kita kedepan lebih baik,” ajak Safei. (b/fad)