Kantor Imigrasi Baubau Gelar Eazy Passport di Buteng

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Baubau membuka pelayanan Eazy Passport di kantor bupati Buton Tengah (Buteng), Jumat (27/2). Jumlah pemohon pembuatan paspor yang mengikuti layanan Eazy Passport mencapai 25 orang.

Kepala Seksi Teknologi dan Informasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Baubau, Indra Kusuma Atmaja mengatakan, Eazy Passport merupakan pelayanan paspor yang dilaksanakan di luar kantor. Eazy Passport dapat diajukan oleh instansi pemerintah, perkantoran, institusi pendidikan, komunitas atau organisasi dengan ketentuan jumlah pemohon 20 sampai 50 orang per hari dalam satu tempat. “Kami diamanatkan datang ke daerah ini untuk mengambil foto dan dokumen lainnya yang dibutuhkan untuk pembuatan paspor,” ujar Indra, kemarin.

Dijelaskan, program Eazy Passport merupakan bentuk optimalisasi pelayanan instansi pemerintah kepada masyarakat. Program Eazy Passport tidak hanya memberikan keuntungan pada masyarakat umum, namun juga secara tidak langsung meringankan beban kerja petugas Imigrasi. Data yang diperoleh di lapangan akan diolah. Apabila memenuhi syarat, maka pemohon dapat memperoleh paspor. “Ini untuk memudahkan masyarakat. Apalagi sebuah instansi pemerintah yang terkendala waktu dan jarak tempuh. Sehingga bisa perekaman biometrik di lokasi. Misalnya di Baubau terdiri atas beberapa pulau yang sulit terjangkau,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Kabupaten Buteng, H Kostantinus Bukide mengaku bersyukur dengan adanya program Eazy Passport. “Kami Pemkab Buteng mengucapkan terima kasih dan apresiasi Kantor Imigrasi yang telah melakukan pelayanan seperti ini. Kalau kita ke Baubau, pertama harus mengorbankan waktu. Kemudian tenaga. Biaya juga jauh lebih mahal,” ujarnya.

Pangajuan untuk pelayanan itu, menurut Kostantinus, memudahkan kepemilikan dokumen perjalanan bagi warga Buteng, dalam hal ini paspor. Salah satunya ketika melakukan perjalanan umrah. “Insya Allah awal Ramadan tahun ini kita berangkatkan tiga imam masjid untuk umrah gratis. Tiga imam itu baru mau mengurus paspor. Makanya, program pembuatan paspor ini sangat membantu,” tandas Kostantinus. (uli/b)

  • Bagikan