Stabilkan Harga, Parinringi Gelar Operasi Pasar

  • Bagikan
Pj Bupati Kolut, Parinringi (tiga dari kiri) bersama Kapolres, AKBP Yosa Hadi (kiri), Kajari, Hendrina Malo (kanan), Ketua DPRD, Buhari (kedua dari kanan) serta Kepala Perum Bulog Sultra, Siti Mardati Saing (empat dari kanan) saat operasi pasar di Pasar Lacaria Lasusua, kemarin.


-Bulog Gandeng Pedagang jadi Penyuplai

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara (Kolut) Parinringi bergerak cepat mengantisipasi gejolak harga sejumlah komoditas pangan di pasaran. Bersama pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Parinringi menggandeng Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) turun melakukan inspeksi sekaligus menggelar operasi pasar. Aksi tanggap ini tak hanya sekadar menstabilkan harga pangan, namun juga bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolut menekan inflasi.

"Operasi pasar ini, merupakan tindak lanjut penanganan inflasi. Kami ingin memastikan ketersediaan komoditas pangan di pasaran. Sebab awal tahun 2023, beberapa komoditas mengalami peningkatan seperti beras, cabe dan bawang. Namun saat ini, harganya mulai relatif stabil. Bahkan beberapa komoditas kita telah produksi melalui gerakan penanaman. Salah satunya, bawang merah. Kemarin, kita baru saja melakukan panen di Desa Punggiha Kecamatan Lasusua," jelas Parinringi pada sela-sela kegiatan operasi di Pasar Lacaria Lasusua, Kamis (26/1).

Di Kolut lanjut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra itu, ada sebanyak 20 komoditas pangan menjadi fokus pengawasan. Dari komoditas itu, beras yang saat ini menjadi perhatian khusus. Sebab harganya cenderung mengalami kenaikan, meski masih tetap dalam kategori terkendali. Pada pekan pertama 2023, harga beras sempat dibanderol Rp 12 ribu per kilogram. Atas dasar itulah, pihaknya mengundang Bulog Sultra turun mengecek langsung harga beras di pasaran. Pemerintah terus berupaya agar harga beras dapat normal kembali seperti yang ditetapkan Bulog.

"Kita berupaya mengantisipasi lebih awal. Makanya, hari ini (kemarin) kita ajak Bulog Sultra, teman-teman dari Konawe dan Kolaka melihat langsung dan melakukan operasi pasar. Ini adalah tindak lanjut penanganan inflasi sebagaimana instruksi Presiden. Saya bersyukur mendapat dukungan dari pejabat Forkopimda. Mulai Kapolres, Kajari, Ketua DPRD Kolut, perwira penghubung dan lainnya. Sejauh ini, kami selalu kompak dan serius menangani persoalan inflasi di Kolut. Inilah bentuk komitmen kami dari hasil Rakor yang dipimpin Presiden," kata mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sultra itu.

Kepala Perum Bulog Sultra, Siti Mardati Saing, mengatakan, harga beras mulai relatif stabil sebab kenaikannya hanya 0,04 persen.

Begitu pun cabai rawit, namun terbilang tidak signifikan. Untuk komoditas beras, pihaknya akan tetap melakukan langkah antisipatif. Upaya itu untuk memastikan ketersediaan stok beras di pasar. Untuk itulah, Bulog Sultra akan bekerja sama dengan para pedagang untuk dijadikan supplier. Dengan begitu, harga beras medium di pasaran akan lebih terjangkau. Normalnya, harga beras medium dibanderol Rp 9.450 per kilogram.

"Secara keseluruhan, harganya sudah normal. Tapi tetap harus ada antisipasi. Kita akan pastikan stok di pasaran cukup. Apalagi menjelang Ramadan, permintaan pasar meningkat. Tidak hanya beras, namun juga komoditas pangan lainnya," ujarnya. Sebelum turun melakukan sidak dan operasi pasar, Pj Bupati Parinringi menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama Forkompinda dan Bulog Sultra mengenai penanganan inflasi. Sebagai bagian aksi dari rapat tersebut, Parinringi bersama Kapolres Kolut, AKBP Yosa Hadi, Kajari Lasusua, Hendrina Malo, Ketua DPRD, Buhari, Kepala Perum Bulog Sultra Siti Mardati Saing turun melakukan sidak di Pasar Lacaria Lasusua. (mal)

  • Bagikan