Pemkot dan Polresta Kendari Gelar Deklarasi Anti Kekerasan

  • Bagikan
Perwakilan Siswa SMA di Kota Kendari menandatangani deklarasi anti kekerasan dan tawuran yang disaksikan langsung Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu (dua dari kanan), Ketua DPRD Kendari Subhan (tiga dari kanan), Kapolresta Kendari Kombes Pol Muh. Eka Faturrahman (kiri) beserta sejumlah kepala OPD, kemarin.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Aksi tawuran sudah tidak asing di Kota Kendari. Kadang pemicunya sepele. Hanya saling ejek. Kemudian, berbuntut pada aksi kekerasan sesama pelajar. Guna memutus mata rantainya, Pemkot bersama Polresta Kendari, menggelar deklarasi anti kekerasan dan tawuran yang melibatkan seluruh SMP dan SMA di Kota Kendari. Deklarasi Damai berlangsung di Balai Kota Kendari, kemarin.

Hadir dalam deklarasi damai tersebut, Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, Ketua DPRD Kendari Subhan, Kapolresta Kendari Kombes Pol Muh. Eka Faturrahman beserta sejumlah kepala OPD. Ada komitmen bersama, supaya bersinergi dalam menjaga kondusivitas daerah.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan, deklarasi anti kekerasan dan tawuran sengaja digelar agar seluruh pelajar SMP, MTsN, SMA, SMK, dan MA bisa teredukasi tentang bahaya yang ditimbulkan dari aksi tawuran. “Ini langkah preventif pemerintah, forkopimda, dan semua elemen yang ada di Kota Kendari, dalam rangka menjaga kondusivitas daerah. Khususnya di lingkungan sekolah agar tidak terjadi tawuran,” kata Asmawa Tosepu usai deklarasi anti kekerasan dan tawuran, kemarin.

Kepala Biro Umum Sekretariat Kemendagri ini yakin, deklarasi yang digelar bisa mereduksi potensi aksi kekerasan dan tawuran yang bisa terjadi kapan dan dimana saja. Dia pun menitip pesan kepada pihak sekolah dan orang tua, agar mengawasi secara ketat aktivitas peserta didik. Baik saat berada di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal.

Pada kesempatan yang sama, Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muh Eka Faturrahman mengatakan, deklarasi yang digelar merupakan titik awal menghilangkan kekerasan di tengah masyarakat. Seperti aksi tawuran. Dirinya tak menampik, jika aksi tawuran di Kota Kendari, kerap terjadi. Terutama pada beberapa SMK dan SMA yang ada di Kecamatan Kadia, Puuwatu dan Mandonga. Pemicunya sepele, hanya karena saling ejek yang buntutnya pada aksi kekerasan antar pelajar.

Oleh karena itu, melalui deklarasi anti kekerasan dan tawuran, semua pihak terkait diminta berperan aktif dalam melaksanakan pengawasan terhadap peserta didik. “Kami meminta semua pihak bersinergi menjaga kondusivitas wilayah masing-masing. Peran orang tua dan guru di sekolah sangat dibutuhkan. Insya Allah, kami akan selalu mengawal. Dalam waktu dekat, kami akan melaksanakan aksi Goes to School untuk mengedukasi pelajar,” imbuhnya. (ags/b)

  • Bagikan