Parinringi Mendorong Gerakan Menanam

  • Bagikan
Pj.Bupati Kolut, Parinringi (tengah), Kapolres Kolut AKBP Yosa Hadi (dua dari kiri), Kajari Lasusua Hendrina Malo (dua dari kanan) melakukan panen raya bawang merah di Desa Punggiha Kecamatan Lasusua, Rabu (25/1), kemarin.

Kolut Menuju Kemandirian Pangan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Strategi Penjabat (Pj) Bupati Kolaka Utara (Kolut) Parinringi menangani inflasi komoditas pangan terbilang cerdas. Tidak hanya melalui jalan pintas seperti operasi pasar, mantan Wakil Bupati (Wabup) Konawe itu menempuh langkah jangka panjang dengan mendorong kemandirian pangan di wilayahnya melalui gerakan menanam, terutama tanaman pemicu inflasi seperti bawang merah.

Perlahan, gerakan menanam mulai membuahkan hasil. Pj.Bupati Parinringi melakukan panen raya bawang merah di Desa Punggiha Kecamatan Lasusua, Rabu (25/1), kemarin. "Alhamdulillah, hari ini (kemarin,red) kita bisa panen lagi. Hasilnya pun sangat memuaskan. Dari lahan seluas 700 meter persegi, bisa menghasilkan 2,5 ton bawang merah. Jadi, kita punya tambahan stok di pasaran sehingga bisa mengantisipasi terjadinya inflasi," ujarnya di lokasi panen bawang merah di Desa Punggiha kemarin.

Di sisi lain, hasil panen bawang merah itu dapat menjadi tambahan penghasilan bagi petani. "Makanya, kami akan terus mendorong gerakan menanam komoditas pertanian. Kita terus berupaya agar ketergantungan pangan dari daerah lain bisa terus dikurangi," kata Pj.Bupati Parinringi.

Penanganan inflasi kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra itu, sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi. Atas dasar itulah, Presiden secara khusus telah mengeluarkan instruksi agar Pemda lebih fokus menangani inflasi. Menindaklanjuti instruksi tersebut, ia bersama Forkopimda mengambil langkah cepat. Mulai penyaluran bantuan bibit, pupuk, peralatan mesin pertanian (alsintan) demi mengajak masyarakat menanam komoditas pangan yang kerap menyumbang inflasi.

"Setelah panen ini, In Sya Allah besok (hari ini,red) akan kami tindaklanjuti bersama pejabat Forkopimda. Kita akan membahas stok dan komoditas pangan apa yang harus segera diintervensi. Dari 20 item yang kami awasi, harga beras naik," ungkap Pj.Bupati Parinringi.
Pj.Bupati Parinringi mengaku segera berkoordinasi dengan Bulog. Nantinya, Pj.Bupati Parinringi bersama Forkopimda Kolut akan menggelar operasi pasar. "Di bulan Januari ini, sudah ada beberapa item yang menjadi perhatian. Kami sudah menyiapkan beberapa langkah penanganan," tutur mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sultra itu.

Untuk mengoptimalkan penanganan inflasi, kata Pj.Bupati Parinringi, butuh keterlibatan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan instansi terkait, termasuk Forkopimda. Sebab, penanganan inflasi menjadi salah satu program prioritas Presiden Jokowi tahun 2023.

Sejauh ini, koordinasi berjalan baik. Jika melihat potensi lahan, Pj.Bupati Parinringi optimistis Kolut bisa memenuhi kebutuhan sayur mayur dan komoditas pertanian jangka pendek secara mandiri. Pj.Bupati Parinringi telah merancang pola pertanian. Setiap wilayah akan dibagi per klaster. Intinya, pemerintah akan terus mendorong kemandirian pangan melalui berbagai program.

"Seperti saat ini, kita bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap komoditas bawang merah. Hanya dalam jangka dua bulan, kita bisa produksi sendiri. Kalau gerakan ini terus berlanjut, permintaan pasar lokal bisa dipenuhi bahkan disuplai ke daerah lain. Kita akan terus kembangkan pola-pola seperti ini," pungkas Pj.Bupati Parinringi. (mal/b)

  • Bagikan