--Partai Demokrat : Hanya Dinamika Politik
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengakui, tengah menyiapkan alternatif koalisi dengan partai politik (parpol) lain, jika tak menemukan kesepakatan dengan PKS dan Demokrat dalam menghadapi gelaran Pilpres 2024. Ketiga partai itu, menamakan Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai capres di pesta demokrasi. Meski demikian, sampai saat ini ketiganya belum juga mendeklarasikan koalisi tersebut.
“Ketika kemudian (koalisi) ini terhambat dengan persyaratan yang tidak mungkin kita penuhi, tentunya kita harus punya alternatif-alternatif,” kata Ali pada wartawan, Rabu (25/1).
Elite Partai NasDem ini menyatakan, pihaknya tentu membutuhkan parpol lain untuk mengusung Anies sebagai capres. Sebab, NasDem tidak bisa mengusung sendiri karena tak mencukupi syarat pencalonan ambang batas presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen kursi DPR RI. “Baru NasDem yang hari ini mendukung Anies, yang lain belum ada pencetusnya. Sekarang kita menunggu,” ucap Ali.
Saat ini, kata Ali, Demokrat dan PKS masih bersikukuh menyodorkan masing-masing kadernya untuk menjadi pendamping Anies. Misalnya, PKS menawarkan Ahmad Heryawan dan Demokrat memberi nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dia menegaskan, untuk memenangkan gelaran pesta demokrasi seharusnya tidak boleh ada parpol yang memaksakan kehendak. Terpenting, bisa menyamakan persepsi dalam memenangkan pesta demokrasi. “Jadi kalau itu tidak diterima Koalisi Perubahan tidak terjadi, artinya itu saling mengunci. Itu yang sejak awal saya katakan bahwa NasDem menghindari itu,” ungkap Ali.
Menurut Ali, seharusnya Demokrat dan PKS terlebih dahulu menyamakan persepsi untuk bersepakat mengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024. “Katakan Nasdem, Demokrat, PKS sama-sama sudah menandatangani kesepakatan mengusung Anies (sebagai) calon presiden, itu namanya koalisi,” tegas Ali.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat (PD) Herman Khaeron meminta Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, tak memperkeruh suasana terkait rencana kerja sama politik melalui Koalisi Perubahan. Sebab, Ahmad Ali mengancam akan membuat alternatif koalisi jika kerja sama yang dibangun dengan Demokrat dan PKS tak juga ada titik temu.
“Kalau ada suara-suara individu yang merupakan dinamika, bagian menuju kepada terwujudnya koalisi itu biasa saja, ini kan politik,” kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1).
Menurut Herman, tim kecil yang dibentuk NasDem, Demokrat dan PKS masih terus membangun komunikasi dan tidak merasakan adanya persoalan. Dia memastikan, saat ini hanya tinggal membangun visi-misi bersama di Koalisi Perubahan. “Kalau kemudian ada dinamika dan statement-statement, saya kira itu sebuah dinamika politik saja,” papar Herman.
Herman menilai wajar, jika Partai Demokrat mengusulkan ketua umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres). Selain didukung infrastrukur partai dari tingkat pusat hingga ranting, AHY juga memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjadi pendamping Anies Baswedan. “Artinya, sangat rasional kalau kami mendukung Mas AHY,” tegasnya. (jpg)