Kolaborasi Kendalikan Inflasi

  • Bagikan
Sekda Sultra, Asrun Lio (tengah) memimpin rapat teknis TPID Sultra bersama OPD Pemprov Sultra dan Satgas Ketahanan Pangan Sultra dalam rangka mengendalikan inflasi, Selasa (24/1), kemarin.


--Sekda, TPID dan OPD Pemprov Merancang Langkah Strategis

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Inflasi masih betah bercokol di Sultra. Pemprov Sultra pun tak tinggal diam. Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio melakukan kolaborasi mengendalikan inflasi. Mantan Kepala Dinas Dikbud Sultra itu mengumpulkan seluruh OPD lingkup Sultra, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Ketahanan Pangan, lalu merancang langkah strategis pengendalian inflasi.

"Untuk menekan angka inflasi daerah, tentu perlu langlah-langkah strategis. Bahkan kita juga telah buat posko Satuan Tugas(Satgas) Ketahanan Pangan di Aula Dinas Perindag Sultra. Saya Ketua Satgas. Upaya ini dilakukan agar masing-masing OPD menugaskan satu atau dua orang setiap hari untuk aktif memantau kondisi inflasi melalui Satgas," kata Sekda Sultra, Asrun Lio usai pertemuan, Selasa (24/1), kemarin.

Sekda Sultra, Asrun Lio mengatakan, berdasarkan data yang ada, inflasi di Sultra pada Desember 2022 sebesar 0,75 persen. Persentase itu lebih tinggi daripada bulan sebelumnya yang berada diangka 0,34 persen dan lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 0,22 persen.

Sekda Sultra, Asrun Lio menjelaskan, daerah penyumbang inflasi terbesar pada Desember 2022 adalah Kota Kendari yakni 7,11 persen dan Kota Baubau sebesar 8,35 persen. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya inflasi, diantaranya harga yang diatur pemerintah seperti tiket angkutan udara dan cukai rokok. Selain itu, dari sisi pangan, komoditas beras dan bawang merah memicu inflasi. "Termasuk ikan selalu memicu inflasi dari bulan ke bulan. Hal itu sesuai laporan BPS," ujarnya.

Dia menambahkan, secara neraca ketersediaan pangan di Provinsi Sultra, sejauh ini keadaan masih aman. Hal ini dilihat dari kondisi ketersediaan beras aman selama tiga sampai enam bulan ke depan. Persediaan jagung dan bawang merah pun dalam posisi aman.

"Untuk beras, inflasi utamanya terjadi di daerah Buton Tengah. Berdasarkan pantauan tim satgas, harganya berkisar Rp13.000/liter. Lalu di Wakatobi dengan harga Rp12.500/liter. Tapi kita upayakan untuk tahun ini inflasi bisa teratasi dengan baik," jelas Sekda Sultra, Asrun Lio.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Siti Saleha mengatakan penyumbang inflasi dari bulan ke bulan atau dari tahun ke tahun yakni dari sisi transportasi dan bahan komoditas hortikultura yaitu cabai rawit, cabai keriting dan bawang merah.

"Untuk komoditas hortikultura, terjadi inflasi karena kita masih bergantung pasokan dari Bima, NTB dan Sulawesi Selatan. Karena itu, saya arahan kepada Dinas Perkebunan agar kita tidak perlu tergantung lagi pada pasokan dari Sulawesi Selatan sebab di Sultra masih banyak lahan tidur dan ini yang harus kita manfaatkan," ujar Siti Saleha. (rah/c)

MENGATASI PRAHARA INFLASI

BERSAMA MENEKAN INFLASI
-Inflasi masih betah bercokol di Sultra
-Pemprov Sultra pun tak tinggal diam
-Sekda Sultra, Asrun Lio berkolaborasi mengendalikan inflasi
-Ia mengumpulkan seluruh OPD, TPID dan Satgas Ketahanan Pangan
-Kolaborasi itu untuk merancang langkah strategis pengendalian inflasi

LANGKAH STRATEGIS
-Untuk menekan angka inflasi daerah, diperlukan langlah strategis
-Sekda Satuan Tugas Ketahanan Pangan Sultra
-Posko Satgas Ketahanan Pangan di Aula Dinas Perindag Sultra
-Sekda Asrun Lio sebagai Ketua Satgas Ketahanan Pangan
-Setiap OPD menugaskan satu/dua orang setiap hari di Posko
-Tugasnya, memantau kondisi inflasi di Sultra

DATA INFLASI
-Inflasi di Sultra pada Desember 2022 sebesar 0,75 %
-Persentase itu lebih tinggi daripada bulan sebelumnya sekira 0,34 %
-Angka itu lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 0,22 %

DAERAH PENYUMBANG INFLASI
Daerah penyumbang inflasi terbesar pada Desember 2022 :
-Kota Kendari sebesar 7,11 %
-Kota Baubau sebesar 8,35 %

PENYEBAB
-Harga yang diatur pemerintah
-Misalnya, harga tiket angkutan udara dan cukai rokok
-Dari sisi pangan, komoditas beras dan bawang merah memicu inflasi
-Termasuk ikan memicu inflasi dari bulan ke bulan
-Harga beras di Buton Tengah berkisar Rp13.000/liter
-Harga beras di Wakatobi sekira Rp12.500/liter

KETERSEDIAAN PANGAN
-Ketersediaan pangan di Sultra, sejauh ini masih aman
-Ketersediaan beras masih aman selama tiga-enam bulan ke depan
-Persediaan jagung dan bawang merah pun dalam posisi aman

KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI
-Penyumbang inflasi adalah transportasi dan komoditas hortikultura
-Yakni cabai rawit, cabai keriting dan bawang merah
-Inflasi komoditas hortikultura terjadi karena Sultra bergantung pasokan dari Bima, NTB dan Sulsel
-Disbun Sultra diarahkan memanfaatkan lahan tidur
-Dimanfaatkan untuk produksi komoditas hortikultura

SUMBER : RAPAT BERSAMA PEMPROV & TPID SULTRA
DATA DIOLAH KENDARI POS

  • Bagikan