Muh. Yusup Bertekad Wujudkan Buteng Daerah Industri

  • Bagikan
Pj. Bupati Buteng, Muhammad Yusup


Menyiapkan SDM Mumpuni dan Piawai Mengelola Potensi SDA

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah (Buteng), Muhammad Yusup bercita-cita mewujudkan Kabupaten Buteng sebagai daerah industri. Kekayaan alam yang cukup melimpah pada sektor kelautan, perikanan, pertanian, hingga pariwisata yang dimiliki daerah ini perlu dikelola secara optimal agar bisa menyejahterakan masyarakat.

Menurut Pj.Bupati Muhammad Yusup, untuk mencapai keberhasilan pada program yang tengah digagasnya, dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Sejauh mana SDM Buteng mampu beradaptasi dan piawai mengelola segala potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, akan menentukan keberhasilan Buteng ke depannya. Menyadari betapa pentingnya peran masyarakat dalam menggerakkan roda perekonomian, Pj.Bupati Muhammad Yusup telah mengalokasikan anggaran untuk memajukan SDM daerah itu.

Dinas-dinas teknis terkait diperintahkan untuk mengikutsertakan masyarakat dalam berbagai program pelatihan. Output dari pelatihan itu harus jelas. Yakni masyarakat dengan perspektif bisnis yang lebih inovatif. Untuk melibatkan mereka secara aktif dalam pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki, maka mindsetnya perlu diubah. Sehingga mereka tidak lagi terkungkung dalam pola-pola bisnis tradisional yang membatasi kreativitas.

“SDM ini merupakan salah satu hal yang paling krusial. Jadi kita perlu ubah dulu mindsetnya. Ini memang penuh tantangan,” ujar Pj.Bupati Muhammad Yusup kepada Kendari Pos, kemarin.

Pj.Bupati Muhammad Yusup menyebutkan, beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) telah melaksanakan program pelatihan tersebut. “Kemarin sudah dari sektor perikanan. Kita memanggil orang yang memang bisa mengedukasi para nelayan terkait pengembangan di sektor perikanan,” tuturnya.

Di sektor pertanian, khususnya pengembangan jambu mete, Pj.Bupati Muhammad Yusup mengalokasikan anggaran untuk pelatihan. Pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan itu diharapkan dapat diaplikasikan untuk menambah nilai ekonomi jambu mete. Kabupaten Buteng yang selama ini hanya menjadi pemasok bahan baku harus mampu menghasilkan produk jadi. Contohnya, cokelat kemasan siap konsumsi.

“Saya sudah mengalokasikan anggaran untuk pelatihan-pelatihan ke beberapa daerah. Sebelumnya sudah berkunjung ke Banyuwangi, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya. Di sana mereka belajar mengembangkan jambu mete. Seperti pengepakan dan label. Bukan hanya bahan baku yang diekspor tetapi Buteng bisa menghasilkan produk siap konsumsi,” terang mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra itu.

Terkait jambu mete, Pj.Bupati Muhammad Yusup membenarkan produksi di Buton Tengah menurun beberapa tahun belakangan. Tanaman yang ada saat ini tidak mampu lagi memproduksi secara besar-besaran. Hanya mampu untuk kebutuhan lokal saja. Itupun sangat minim. Oleh karena itu, ia berencana melakukan peremajaan untuk meningkatkan produktivitas tanaman jambu mete.

“Saat ini sedang sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat petani kita. Selain peremajaan tanaman, akan dicari alternatif lain dari masyarakat sendiri,” imbuhnya.

Pj.Bupati Muhammad Yusup meyakini, Buteng yang digadang-gadang bakal menjadi masa depan pariwisata Indonesia, mampu bertransformasi sebagai daerah industri dengan mengandalkan potensi alami yang dimilikinya.

“Semua itu diharapkan terwujud melalui koperasi modern. Tidak mudah mengubah mindset masyarakat yang masih tradisional. Tapi itu tantangan bagi saya. Orang lain bisa, masa kita tidak? Maka dari itu, SDM harus disupport untuk betul-betul bekerja keras menyukseskan program pemerintah. Tentunya untuk kesejahteraan masyarakat di Buteng,” tandas Pj.Bupati Muhammad Yusup. (uli/b)

Menyiapkan SDM Mumpuni dan Piawai Mengelola Potensi SDA

  • Bagikan

Exit mobile version