Andi Baso Amirul Siap Tarung Pilcaleg 2024

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Animo pemuda maju di kontestasi Pemilihan Legislatif kian santer. Salah satunya Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sulawesi Tenggara (Badko HMI Sultra) periode 2018-2020, Andi Baso Amirul Haq. Sebagai bentuk serius maju mengabdi lebih luas untuk masyarakat, Andi Baso Amirul Haq mendaftarkan diri sebagai bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPRD Sultra, Kamis (19/1) lalu.

Andi Baso Amirul Haq (Kanan) saat menyerahkan berkas pendaftaran kepada pengurus DPD Gerindra Sultra.

Alumni Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo ini maju melalui Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) IV meliputi Kota Baubau, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Selatan, Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Wakatobi.

"Berkas pendaftaran saya secara resmi telah diterima DPD Partai Gerindra Sultra, pada hari Kamis 19 Januari sekitar pukul 15.30 WITA. Saya siap tarung di Pilcaleg 2024," kata Andi Baso Amirul Haq kepada kendaripos.fajar.co.id, Sabtu (21/).

Tindaklanjut setelah itu, Andi Baso mengaku sebagai kader Partai Gerindra senantiasa siap tunduk pada aturan dan mekanisme yang diterapkan Partai.

"Apapun keputusan partai nanti, saya siap menerima. Namun tentunya saya berharap menjadi salah satu yang ditetapkan sebagai kompetitor untuk bertarung di pilcaleg. Membantu Gerindra secara optimal untuk memperoleh kursi," ujar Andi Baso.

La Baso sapaan akrab Andi Baso Amirul Haq menuturkan, salah satu alasan maju di Pilcaleg 2024, karena mendapatkan rekomendasi dukungan dari 3 DPC Partai Gerindra yaitu DPC Kota Baubau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Selatan. Selain itu, menurut Andi Baso, kontestasi Pilcaleg 2024 adalah turning point (titik balik) perjuangan pemuda agar menjadi subjek dalam mengawal pembangunan daerah sehingga tata kelola pembangunan diberbagai aspek terutama dari sisi ekonomi dan infrastruktur lebih terarah dan produktif.

“Sebagai anak muda wajib berpartisipasi dalam perhelatan politik. Muaranya agar para pemuda berdiri terdepan sebagai miniatur pembangunan daerah dan tidak hanya sebagai penonton yang tak memiliki misi yang jelas yang membuatnya mudah dimobilisasi oknum-oknum tertentu," tandas Andi Baso. (ali).

  • Bagikan