KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu memastikan, sebanyak 81 ribu data calon penerima bantuan sosial Program Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah tervalidasi. Pasalnya, puluhan ribu calon yang diusulkan merupakan hasil pendataan pemerintah.
Asmawa tak menampik, jika sebelum mendapat bantuan, data penerima terlebih dahulu disepadankan (disinkronisasi) dengan data Dukcapil. Tujuannya, agar penyaluran bantuan bisa tepat sasaran.
"Datanya harus benar-benar valid. Ada penerimanya, ada NIK (Nomor Induk Kependudukan)-nya. Karena bantuannya harus dipertanggung jawabkan. Insya Allah, mudah-mudahan seluruh data calon penerima bantuan bisa terakomodir. Sehingga seluruh masyarakat kurang mampu bisa mendapatkan layanan kesehatan secara gratis," ungkap Asmawa, kemarin.
Terpisah, Kepala Dukcapil Kota Kendari, Iswanto Dongge menyerahkan puluhan ribu data calon penerima bansos PBI JKN KIS ke Ditjen Dukcapil di Jakarta. Ia mengaku, penyerahan data calon penerima untuk keperluan sinkronisasi dengan data dukcapil.
"Datanya disepadankan agar penyaluran (bansos PBI JKN KIS)-nya tepat sasaran," kata Iswanto Dongge saat mengusulkan sinkronisasi data penerima bansos di Ditjen Dukcapil Kemendagri, kemarin.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil, Erikson P. Manihuruk menyambut baik langkah yang ditempuh pemkot dalam upaya sinkronisasi data calon penerima bansos. Menurutnya, sinkronisasi penting dilakukan agar bansos disalurkan pada orang yang tepat. Sehingga terjamin akuntabilitas keuanganya.
"Kami akan lakukan perbaikan NIK, agar datanya rapi. Sehingga bantuan diberikan kepada masyarakat yang berhak menerima. Supaya terintegrasi. Mudah-mudahan sinkronisasi dengan baik," kata Erikson. (ags/b)