KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Satuan Tugas (Satgas) Penataan Kota menjalankan tugas dengan sangat baik. Berkat kinerja mereka, wajah Kota Kendari kini terlihat lebih bersih, rapi dan menghindarkan warga dari bahaya pohon tumbang di jalan raya. Apresiasi pun muncul dari berbagai kalangan. Mulai dari masyarakat hingga Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu.
"Meski agak sedikit panas karena banyak pohon dipangkas, namun sekarang Kendari terlihat lebih rapi dan bersih. Warga juga tak khawatir lagi terkenal pohon tumbang saat ada angin kencang. Terobosan Pak Wali Kota dan jajaran patut diapresiasi," ungkap Rizal, salah satu warga kota Kendari, kemarin.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu juga memberikan apresiasi atas kinerja aparaturnya. Dia menilai, satgas sukses melaksanakan penataan Kota Kendari.
"Kami sudah evaluasi dan hasilnya, satgas telah melaksanakan tugas dengan sangat baik," ujar Asmawa. Atas alasan itu pula, tahun ini, masa tugas Satgas Penataan Kota diperpanjang. Mereka tetap bertanggung jawab menjaga kondisi lingkungan kota tetap bersih dan rapi.
Lanjut dia, Satgas Penataan Kota Kendari terdiri dari beberapa divisi. Diantaranya divisi penertiban bangunan, divisi kesesuaian dan pemanfaatan ruang, divisi penanganan anak jalanan, serta divisi keindahan dan kebersihan lingkungan.
"Alhamdulillah, kinerja satgas sangat baik. Contohnya pada divisi keindahan dan kebersihan sudah melaksanakan pemangkasan dan penebangan pohon yang rawan tumbang," ulangnya menegaskan.
Kepala Biro Umum Sekretariat Kemendagri RI ini menambahkan, masa tugas Satgas Penataan Kota akan terus berjalan sampai kondisi lingkungan lebih tertata rapi dan bersih. Serta bebas dari berbagai permasalahan sosial lainnya.
"Nanti satgas juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses penataan Kota Kendari," harapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari, Paminuddin menambahkan, sesuai arahan Penjabat Wali Kota Kendari, tim dibagi menjadi dua. Ini penting agar penanganan pohon rawan tumbang atau berbahaya bisa lebih cepat ditangani.
“Semua pohon yang berbahaya dan potensi membahayakan masyarakat, pengguna jalan maupun pejalan kaki dirapikan. Kalau tidak bisa dipertahankan, terpaksa ditebang,” imbuhnya. Saat ini, proses pemangkasan pohon masih terus berlanjut di sejumlah titik Kota Kendari. (ags/rah/b)