KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kasus penderita human immunodeficiency virus (HIV) di Kabupaten Muna Barat (Mubar) cukup mengkhawatirkan. Dinas Kesehatan setempat mencatat 16 pengidap penyakit mematikan itu hingga tahun 2022. Dari jumlah itu, dua orang dinyatakan meninggal dunia dan 14 lainya sementara dalam kontrol dan pengobatan.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Dinkes Mubar, Isra mengungkapkan penderita HIV di Mubar menyasar berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, dewasa hingga orang tua. “Untuk kasus penderita anak-anak ini sepertinya ditularkan oleh ibunya. Karena ibunya positif dan ada riwayat melahirkan secara caesar dan saat itu melakukan transfusi darah. Kemungkinan yang transfusikan darahnya itu positif, makanya tertular. Karena hasil pemeriksaan suaminya negatif,” ucapnya.
Ada juga penderita yang tertular di Bali yang riwayatnya menikah dengan orang luar negeri. Setelah sakit dipulangkan di Mubar dan meninggal saat sampai di Mubar. Juga ada penderita yang tertular di Papua dan Kendari. Jadi sebenarnya kebanyakan dari luar hanya kemudian dititip karena ber KTP Mubar,” sambungnya.
Saat ini pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengobatan kepada 14 penderita HIV. Para pasien diberikan obat paten untuk memperkuat imunitas tubuh. “Kita terus melakukan pengobatan. Para pasien mengonsumsi obat paten seumur hidup untuk memperkuat daya tahan tubuh. Kita rutin melakulan kontrol setiap tiga bulan atau enam bulan untuk melihat kondisi virusnya,” pungkasnya. (ahi/b)