Asmawa Peduli Kesehatan Warga Kendari

  • Bagikan
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu (baju putih) didampingi Kepala Bappeda Cornelius Padang (paling kanan) dan Kepala Dinsos Abdul Rauf (kedua dari kanan) saat berdiskusi dengan perwakilan Kemensos, kemarin.

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu sangat peduli kesehatan warga Kota Lulo. Berbagai upaya dia lakukan. Salah satunya, melobi Kementerian Sosial (Kemensos) supaya jumlah Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) di Kota Kendari bertambah. Usaha itu berbuah manis. Kemensos memberikan sinyal penambahan sebanyak 81 ribu peserta. Respon positif itu diperoleh Penjabat Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu beserta jajaran saat melakukan kunjungan kerja di Kantor Kemensos di Jakarta, kemarin.

Tentu saja, Asmawa menyambut positif kesediaan Kemensos menambah jumlah PBI JKN-KIS di Kota Kendari. “Alhamdulillah, Mensos memberikan lampu hijau untuk penambahan penerima bantuan JKN KIS di Kota Kendari. Ini wujud kepedulian kita terhadap kesehatan masyarakat,” ungkap Asmawa usai Kunjungan Kerja di Kemensos RI, kemarin.

Asmawa berharap, pemerintah bisa mengakomodir seluruh usulan tambahan PBI JKN KIS di Kota Kendari, sebagai bentuk kehadiran pemerintah di tengah masalah sosial masyarakat terutama di sektor kesehatan. Kepala Biro Umum Sekretariat Kemendagri RI ini yakin, penambahan jumlah PBI JKN KIS ini diharapkan bisa mewujudkan UHC (Universal Health Coverage) di Kota Kendari. Saat ini, jumlah PBI JKN KIS di Kota Kendari tercatat sebanyak 68 ribu peserta.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusdatin Kemensos RI, Prof Agus Zainal Arifin meminta Pemkot Kendari memperhatikan data usulan PBI JKN KIS. Ia berharap Pemkot Kendari memastikan calon penerima bantuan PBI-JKN bukan ASN, Pendamping Sosial, dan Karyawan berpenghasilan diatas UMK (Upah Minimum Kota) Kendari. “Kami harap bantuan bisa diberikan kepada mereka yang berhak menerima. Kami pastikan layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan,” imbuh Prof Agus Zainal Arifin. (ags)

  • Bagikan

Exit mobile version