KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe Utara (Konut) mendesak manajemen di Kawasan Industri Motui (KIM) untuk memaksimalkan progres pembangunan infrastruktur, pasca ditetapkan Pemerintah Pusat sebagai proyek strategis nasional (PSN). Ketua DPRD Konut, Ikbar, menuturkan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI telah menetapkan Motui sebagai kawasan industri.
Olehnya itu, DPRD berharap agar KIM yang menjadi peluang besar bagi perusahaan untuk berinvestasi, segera mempercepat progres pembangunan. “Ini juga menjadi peluang besar dan pintu masuk khususnya masyarakat Konut untuk bisa bekerja di wilayah KIM. Makanya, kita ber- harap manajemen KIM dapat m e m - percepat pro g re s penataan s a m p a i d e n g a n pembangunan infrastrukturnya,” ujar Politikus Partai Bulan Bintang itu, Selasa (17/1).
Ikbar juga turut mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di bawah kepemimpinan Bupati, Ruksamin bersama Wakil Bupati, Abuhaera dalam mendorong kehadiran investasi di Bumi Oheo. Bagi Ikbar, langkah Pemkab Konut menghadirkan kawasan industri di Konut sangatlah tepat. Sebab sumber daya alam yang dimiliki daerah itu sangat berlimpah, khususnya disektor pertambangan. “Wilayah Konut begitu luas dengan sejumlah potensi SDA yang dimiliki. Harapan besar masyarakatnya harus berdiri kawasan industri. Karena implikasinya akan ada pertumbuhan ekonomi baru di wilayah kawasan industri, kemudian lapangan kerja akan terbuka secara besar-besaran. Ini yang kita harapkan,” sambungnya.
Dari informasi yang diperoleh Ikbar, distribusi infrastruktur pembangunan KIM akan mulai dilakukan pada awal Maret 2023 mendatang. Makanya Ikbar mengajak seluruh komponen dan elemen masyarakat Konut, untuk mendukung keberadaan KIM. “Kami dari DPRD sangat mendukung kehadiran KIM ini. Karena kita ketahui, Konut ini diapit oleh beberapa perusahaan smelter. Baik kawasan industri di Konawe maupun Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah yang berbatasan langsung dengan Konut,” tandasnya. (b/min)