KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Muna terus berupaya melaksanakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Kuota program beda rumah itu diproyeksi bisa mencapai 700 unit, mengingat beda rumah gelombang dua tahun 2022 dibatalkan.
Kepala Disperkim Muna, Ashar Dlu mengungkapkan program bedah rumah di tahun 2023 masih akan tetap berjalan. Jumlah rumah yang akan dibenahi, disesuaikan dengan anggaran yang ada. “Kita menargetkan, kuota bedah rumah tahun 2023 tidak kurang dari kuota tahun 2022 yakni 200an unit. Sehingga masyarakat dapat memiliki rumah layak huni di setiap desa. Bantuan tersebut akan diberikan tepat sasaran,” ujar Ashar, kemarin.
Ashar menjelaskan kuota beda rumah tahun 2022 berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena gelombang kedua bedah rumah tahun 2022, tidak terlaksana. “Jadi, ada beberapa komponen-komponen yang harus disempurkan berkaitan dengan pengimputan sasaran dan data yang tidak akurat. Sehingga pihak Kementerian menunda bantuan bedah rumah pada gelombang kedua tersebut,” paparnya.
Pihaknya berharap, penundaan bantuan bedah rumah gelombang kedua tahun lalu ditambah dengan kuota 2023, maka kuota tahun ini bisa dua kali lebih banyak dibandingkan jatah 2022. “Jika dijumlah, tahun ini kuota bedah rumah bisa mencapai 700 unit. Untuk anggarannya, kita belum dapat memastikan tetapi setiap unit mendapat anggaran Rp 20 juta, yang dikirim langsung ke nomor rekening penerima,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk mendapatkan bantuan bedah rumah sangatlah sederhana. Hanya kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP). Selanjutnya, tim akan turun lapangan untuk memastikan layak dan tidaknya untuk mendapat bantuan tersebut. Jadi, bukan secara administrasi kelayakan mendapatkan bantuan tersebut tetapi secara teknis. (deh/c