KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kendari punya program brilian. Namanya, program Sekolah Satu Rekening Satu Pelajar, Ciptakan Lingkungan Tanpa Sampah (Kejar Tuntas). Program ini, ditujukan kepada murid sekolah dasar (SD) dan pelajar SMP se-Kota Kendari. Sejauh ini, program tersebut telah terselenggara dengan baik di SMP Negeri 2 Kendari.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengapresiasi terobosan program tesebut. Sebagai bentuk perhatian, dirinya meninjau langsung Bank Sampah Mosiu-siu yang dikelola pelajar SMPN 2 Kendari. Sesuai laporan, Bank Sampah itu, telah mengelola sampah- sampah yang disetorkan siswa. Sampah tersebut akan dijual di pengepul dan hasilnya, dimasukkan ke rekening masing- masing pelajar SMPN 2 Kendari, sesuai jumlah sampah yang disetorkan. “Saya sangat mengapresiasi, kegiatan yang digagas Dikmudora melalui SMPN 2 Kendari ini. Saya menilai, “Kejar Tuntas” merupakan program yang sangat strategis, dalam rangka mendukung kebersihan lingkungan sekolah secara khusus, dan lingkungan sekitar secara umum,” ungkap Asmawa, kemarin.
Melalui peran sekolah, dia berharap, bank sampah yang ada di sekolah dapat berfungsi secara maksimal. Apalagi melalui Bank Sampah ini, dapat membangun kesadaran sejak dini untuk peka terhadap kondisi kebersihan lingkungan. “Ini menambah semangat siswa. Karena sampah yang dikumpulkan anak-anak sekolah itu, bernilai uang. Sehingga, kami juga dapat mengedukasi anak-anak untuk rajin menabung melalui pengelolaan sampah,” terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Hj. Saemina mengaku, terus mendorong pelaksanaan program “Kejar Tuntas”. Menurutnya, ini bisa menjadi sarana memberikan edukasi kepada siswa. Utamanya, menyangkut pengelolaan sampah plastik.
Dirinya juga secara langsung, bersama Pj Wali Kota Kendari melaunching program Kejar Tuntas atau Satu Rekening Satu Pelajar Ciptakan Lingkungan Tanpa Sampah, di SMPN 2 Kendari. Program yang bekerja sama dengan OJK dan perbankan ini, dimaksudkan agar siswa lebih bijak dalam mengelola sampah. “Melalui program tersebut, siswa diajarkan mengelola sampah secara benar. Dengan mengedukasi mereka, bahwa sampah pun dapat menghasilkan rupiah, melalui hadirnya bank sampah di sekolah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Kendari Abdul Wahid menjabarkan, hingga saat ini telah terbit 66 rekening siswa dan 59 lainnya sementara proses pembuatan. “Total rekening yang telah terbit memang baru sekitar 125 siswa. Namun satu hal yang membanggakan yaitu dari total 956 siswa, jumlah siswa aktif menyetorkan sampah ke bank sampah berjumlah 631 siswa. Ini akan terus kami dorong agar menjadi kebiasaan positif bagi siswa,” imbuhnya. (b/ rah)