KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Gelombang tinggi dan langkanya BBM menjadi dua masalah serius yang dihadapi nelayan saat ini. Dampaknya pun ikut dirasakan masyarakat umum karena tingginya harga ikan. Kondisi itu mendesak Pemkab Buton untuk mencari solusi.
Rabu (4/1), harapan masyarakat pun terwujud. Pemerintah memberikan bantuan BBM solar untuk nelayan. Mereka yang beruntung adalah 58 nelayan di Desa Balimu, Kecamatan Lasalimu Selatan. Tiap nelayan mendapat suplay solar sebanyak 77 liter. “Ini wujud perhatian pemerintah. Kita berikan bantuan, semoga bermanfaat untuk saudara- saudaraku nelayan di sini,” kata Pj Bupati Buton, Basiran, kemarin.
Ia pun mengingatkan nelayan untuk tetap memantau cuaca saat melaut. Perlu memerhatikan peringatan BMKG saat hendak turun menangkap ikan. Keselamatan tentu jauh lebih penting daripada hasil tangkapan itu. “Anomali cuaca sedang mengkhawatirkan. Hati-hati turun melaut. Kalau gelombang masih tinggi urungkan dulu niatnya, utamakan keselamatan,” tambahnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buton, Rasmin, mengungkapkan pemberian bantuan itu dalam rangka mengatasi dampak inflasi. Sebab salah satu penyebab inflasi adalah mahalnya harga ikan. “Nelayan yang melaut sedikit makanya ikan kurang sehingga harganya mahal. Setelah ditelusuri pasca operasi pasar, keluhan nelayan bukan karena tidak mampu melaut tapi karena BBM solar langka,” katanya.
Karena itu lanjut dia, merujuk pada Surat Edaran Mendagri nomor 500 tahun 2022 dikatakan, untuk mengatasi inflasi bisa pakai biaya tak terduga (BTT). “Sehingga kita ajukan proposal dan pak bupati menyahuti, maka muncullah bantuan ini,” lanjutnya. Penerima bantuan kata Rasmin, tentunya masyarakat nelayan Balimu yang memiliki perahu dengan jenin BBM solar dan belum pernah mendapat rekomendasi sebelumnya. (b/lyn)