KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kinerja Biro Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Tenggara selama tahun 2022, cukup baik. Khususnya, dalam percepatan realisasi pelaksanaan sejumlah program paket tender. Kendati begitu, masih ada beberapa paket proyek yang gagal tender.
Kepala Biro UKPBJ Setda Provinsi Sultra, Khaeruddin mengungkapkan, realisasi pelaksanaan tender paket tahun 2022 mencapai 97 persen. Persentase itu, berdasarkan jumlah keseluruhan paket proyek yang berhasil ditender, mencapai 397 paket, dari total 409 paket yang tersebar di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sultra. “Sementara yang tidak terealisasi hanya 3 persen saja atau sekitar 12 paket proyek gagal tender,” ungkap Khaeruddin saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (5/1).
Realisasi tersebut, lanjut dia, cukup tinggi dibanding tahun 2021 yang hanya mencapai 85 persen. “Jika dilihat persentase tahun 2022 cukup signifikan, dibanding tahun 2021. Kalau tahun 2021, masih ada sekitar 30-an paket yang gagal lelang,” jelasnya.
Khaeruddin menjelaskan, 12 paket proyek yang gagal tender itu, tersebar di tiap OPD. Namun itu bukan merupakan proyek strategis. Hanya beberapa kegiatan pengadaan skala kecil yang nilainya dibawah Rp 1 miliar. “Ada beberapa penyebab gagal tender itu. Contoh, seperti ada paket kegiatan di Dinas Peternakan. Itu terkendala karena merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” terangnya.
Ditambahkan, awalnya, jumlah paket proyek di tahun 2022 berjumlah 373 paket. Namun setelah selesai perubahan anggaran APBD, bertambah menjadi 409 paket proyek. “Jadi, setelah perubahan, ada tambahan 36 paket. Sehingga, jika merujuk data awal, sebenarnya bisa terealisasi 100 persen,” imbuhnya. (b/kam)