DJPb Sultra : APBN Menjadi Stabilisator Perekonomian

  • Bagikan
ADIB ADLI
ADIB ADLI

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Perekonomian Sultra menunjukan progres positif selama periode 2022. Tahun 2023 ini, gejolak akibat dampak resesi global tak bisa disepelekan. Namun, melihat situasi saat ini, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) optimis perekonomian Sultra bisa terus membaik.

Plt Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sultra, Adib Adli mengatakan, sepanjang periode 2022, ekonomi Sultra tumbuh positif dan pertumbuhan terjaga baik. Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 mencapai Rp40, 61 triliun.

Dibanding triwulan III-2021 terdapat kenaikan 5,40 persen (y-to-y). Bahkan sampai dengan triwulan III-2022, pertumbuhan ekonomi Sultra mengalami kenaikan 5,52 persen. Pada sisi produksi, industri pengolahan mengalami kenaikan tertinggi sebesar 17,84 persen. Pada sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen ekspor sebesar 14,50 persen. “Sementara untuk data perekonomian triwulan-IV, saat ini belum dapat disampaikan secara detail. Tapi dapat dipastikan, ini terus tumbuh positif. Bahkan, kita akan dorong perekonomian Sultra, bisa tetap merangkak naik pada tahun 2023 ini,” ungkap Adib Adli, kemarin.

Dijelaskan, hingga Desember 2022, kinerja APBN berjalan positif. Dengan pencatatan pendapatan yang positif dan pertumbuhan belanja terjaga baik. Sementara itu, pendapatan negara mengalami kenaikan yang cukup signifikan (tumbuh 37,64 persen yoy). Hal ini ditopang oleh kenaikan harga komoditas dan pemulihan ekonomi. Kinerja itu telah melampaui anggaran yang tertuang dalam Perpres 98/2022. “Pendapatan negara, melanjutkan kinerja yang baik dari tahun lalu. Diharapkan berlanjut tahun 2023 ini. Hal ini tentu seiring pemulihan ekonomi yang semakin kuat dan implementasi reformasi struktural. Bahkan selama periode 2022, pendapatan negara tercatat sebesar Rp 3,877 triliun,” jelasnya.

Sebelumnya, Pengamat Ekonomi Sultra, Dr. Syamsi Nur mengaku optimis ekonomi Sultra akan membaik di awal tahun 2023. Karena biasanya pada awal tahun, daya beli atau konsumsi naik. Bahkan sejak akhir tahun 2022 hingga awal tahun 2023 ini, mobilitas liburan juga meningkat. Otomatis pengeluaran meningkat, ini menandakan perekonomian baik. “Hanya memang kita tetap mesti waspada di 2023. Sebab beberapa sektor mungkin mulai tertahan. Waspada yang saya maksud itu, gejolak eksternal. Sebab itu menjadi bagian penting kita dalam dinamika ekonomi di Sultra. Terutama ekspor dan impor,” imbuhnya. (rah/b)

  • Bagikan

Exit mobile version