KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Mayoritas fakultas di Universitas Halu Oleo (UHO) mulai menerapkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), tak terkecuali di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip). Fakultas yang dipimpin Dr. La Tarifu, M.Si., pun mulai mengaplikasikan kurikulum yang dicetuskan Nadiem Makarim ini sesuai ketentuan yang ada.
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fisip UHO, Dr. Adrian Tawai, S.Sos., M.Si., mengatakan, kebijakan MBKM membuka kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas serta kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran. "Saat ini tengah berjalan MBKM di Fisip. Tentu saja kurikulum ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang dapat melatih kemampuannya sendiri untuk memiliki kompetensi," terang Adrian, kemarin (2/1).
Selain itu, kata dia, mahasiswa juga diberikan kebebasan untuk mengikuti kegiatan belajar di luar program studinya di dalam perguruan tinggi yang sama dengan bobot SKS tertentu. Semua kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen. "Program studi ditantang dalam mengembangkan kurikulum yang adaptif dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang semakin pesat tanpa keluar dari tujuan dalam menghasilkan lulusan sesuai dengan capaian pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam implementasi kebijakan MBKM ini dibutuhkan adanya kolaborasi dan kerja sama dengan mitra maupun pihak lain yang berkaitan dengan bidang keilmuannya dan turut serta dalam mendukung capaian pembelajaran yang diinginkan," jelasnya .
Wakil Dekan Bidang Krmahasiswaan dan Alumni ini, juga mengungkap Merdeka berarti bebas memilih alternatif kebijakan antara melanjutkan desain kurikulum Prodi yang sudah ada atau menawarkan desain kurikulum baru yang memberikan inovasi dan pengalaman baru bagi para mahasiswa. "Adanya MBKM ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dalam pengembangan dirinya dengan MBKM mahasiswa dapat berkesempatan melakukan kuliah di luar dari universitasnya. Sehingga kami sangat menggejot adanya MBKM ini," terangnya.
Ia juga menyanpaikan bahwa penerapan MBKM sendiri didasarkan adanya tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan, kompetensi dan keterampilan hingga pentingnya perubahan dalam aktivitas perkuliahan. "Kita berharap adanya MBKM dapat meningkatkan kualitas mahasiswa kita. Karena dalam MBKM ini tidak semata-mata belajar di kampus saja. Tetapi mereka bisa praktik secara langsung di dunia industri sesuai dengan bidang kemampuan mereka," tutupnya. (win/b)