--Gubernur Ali Mazi : Jangan Euforia Berlebihan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Enam hari lagi, tahun 2022 berakhir dan tahun baru 2023 menjelang. Perayaan tahun baru sudah menjadi tradisi masyarakat modern. Sabtu (31/12) malam nanti, hampir dipastikan warga Kendari akan meramaikan momen pergantian tahun.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, jalan-jalan protokol, tempat hiburan, pusat keramaian dan destinasi wisata akan padat. Apalagi masih dalam suasana perayaan Natal tahun 2022. Intensitas lalu lintas kendaraan dan orang dipastikan meningkat. Pemerintah dan aparat keamanan sudah menyiapkan skema pengamanan titik strategis yang diprediksi tingkat kepadatan dan kemacetan kendaraan memuncak.
Dalam kondisi itu, Gubernur Sultra Ali Mazi meminta masyarakat Sultra tetap menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah. Hendaknya seluruh masyarakat lebih bijaksana merayakan tahun baru 2023.
"Kami harap masyarakat bersuka cita merayakannya namun tetap patuhi aturan. Patuhi arahan petugas keamanan. Jangan euforia berlebihan. Harus lebih bijaksana merayakan tahun baru dan menikmati libur natal," kata Gubernur Ali Mazi, kemarin.
Gubernur Sultra dua periode itu meminta aparat keamanan dan stakeholder terkait yang tergabung dalam Satgas Operasi Lilin tak lengah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Gubernur Ali Mazi berharap petugas memberikan pendampingan dan pengawasan terhadap kelancaran perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Tak lupa Gubernur Ali Mazi mengucapkan selamat Natal bagi umat Kristiani di Sultra. Ia juga mengajak semua pihak untuk sama-sama berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar seluruh masyarakat Sultra diberi petunjuk keselamatan.
"Kita juga berdoa kepada Allah SWT agar Sultra diberikan petunjuk keselamatan bagi seluruh masyarakat Sultra dalam menghadapi Natal dan tahun baru. Saya juga mengucapkan selamat natal bagi yang merayakannya," kata Gubernur Ali Mazi.
Senada, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan pengamanan sangat penting agar perayaan Nataru berjalan lancar dan aman. Selain itu, pengamanan pusat perdagangan, dan destinasi wisata yang ramai dikunjungi masyarakat.
“Tentu ini menjadi tanggung jawab bersama pada level kita masing-masing untuk memastikan semuanya dalam keadaan aman selama pelaksanaan Nataru,” ujar Pj.Wali Kota, Asmawa.
Ia meminta lurah, camat dan unsur Forkopimda Kota Kendari untuk memonitor wilayahnya masing-masing, terutama wilayah yang dianggap berpotensi menimbulkan kerumunan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Kapolda Sultra Irjen Pol Teguh Pristiwanto menekankan kepada seluruh jajarannya agar memaksimalkan pengamanan (PAM) perayaan Nataru. "Kita siapkan pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu agar masyarakat aman dan nyaman saat Natal dan tahun baru," ujarnya.
Menurutnya, momentum Nataru berimplikasi terhadap mobilitas masyarakat. Polri bersama TNI dan pihak terkait lainnya menggelar Operasi Lilin untuk mencegah potensi gangguan, kemacetan lalu lintas jalan, dan padatnya lalu lintas penerbangan.
Kapolda menekankan personelnya bahwa aksi terorisme tidak boleh terjadi. Polri harus melaksanakan pengamanan rumah ibadah dengan melakukan sterilisasi bersama pemangku kepentingan lainnya dalam pengamanan ibadah natal sebagai wujud toleransi beragama.
“Tidak lupa quick respon dalam mitigasi bencana karena keberhasilan pengamanan operasi lilin 2022 merupakan tanggung jawab bersama yang harus diselesaikan,” kata Kapolda Irjen Pol Teguh Pristiwanto.
Sekedar informasi, dalam pengamanan Nataru 2023, Polda Sultra mengerahkan 3.270 personel dalam Operasi Lilin. Sekira 1.318 personel Polri, 368 personel TNI serta 1.584 personel dari instansi terkait dan stakeholder lainnya.
Selain mengerahkan ribuan personel, Polda Sultra juga membentuk 142 pos PAM yang tersebar di sejumlah titik di wilayah hukum Polda Sultra. 142 pos tersebut yakni 71 lokasi pos pemantauan, pos pengamanan 34 lokasi, pos pelayanan 11 lokasi, pos terpadu 4 lokasi, serta pos PAM khusus pengamanan Natal di gereja-gereja ada di 22 lokasi.
Sebelumnya, Pj.Sekda Sultra, Asrun Lio mengatakan Pemprov Sultra berencana menggelar zikir dan doa bersama saat menyambut tahun baru 2023. "Sekaligus merefleksi kembali kegiatan yang telah dicapai tahun sebelumnya," ujanya, baru-baru ini.
Kepala Dinas Dikbud itu menambahkan menyambut tahun 2023 hendaknya menjadi momentum merefleksi kembali capaian selama tahun 2022 dan mempersiapkan diri menghadapi tahun 2023 agar lebih baik lagi. "Khususnya bagi ASN, diharapkan bisa meningkatkan kinerja dan pelayanan masyarakat dengan baik," imbuhnya.
Sebaliknya, bagi non ASN, tahun baru 2023 hendaknya menjadi momentum merencanakan target-target capaian pada tahun 2023. "Termasuk melanjutkan resolusi yang belum tercapai pada tahun sebelumnya," tutur Asrun Lio. (ags/kam/b)