KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID-Proyek pembangunan jalan lingkar dalam (Inner Ring Road) Kota Kendari rencana semula ditargetkan tuntas akhir tahun ini. Namun, karena beberapa kendala, sehingga tidak bisa terealisasi. Hingga, akhir tahun 2022, pembangunannya baru mencapai 60 persen. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kendari, Erlis Sadia Kencana.
"Progresnya baru mencapai 60 persen," ujar Erlis, kemarin. Meski agak lambat, pihaknya optimis bisa menuntaskan proyek tersebut tahun depan. Beberapa kendala sudah diselesaikan. Misalnya soal pembebasan lahan.
"Pembebasan lahan sudah 90 persen lebih," jelasnya. Dengan keterlambatan itu, lanjut dia, sudah pasti akan ada adendum atau perpanjangan waktu kerja.
"InsyaAllah kami optimis bisa menyelesaikan pekerjaan itu. Meskipun nanti harus ada perpanjangan waktu. Itu sudah ada mekanismenya," terangnya.
Tentunya, kata dia, meski nanti dilakukan adendum, tak akan ada efek berarti. "Kami akan memastikan semua sesuai aturan teknis di lapangan. Sebab, kita ingin menghadirkan jalan yang baik digunakan masyarakat dalam jangka waktu lama," jelasnya.
Dia menambahkan, kendala utama yang terjadi di lapangan, sehingga proyek pengerjaan jalan ini tidak sesuai waktu ditargetkan. Salah satunya karena adanya keterlambatan suplai beton rigid.
"Beton tersebut merupakan salah satu bahan utama yang masuk kategori bisa pakai di proyek jalan Inner ringroad. Terlebih klasifikasi teknisnya memang berada di luar Provinsi Sultra dan banyak yang memesan. Sehingga sedikit menjadi kendala. Tetapi untuk kebutuhan lainya semua ada di sini," terangnya.
Selain itu, kendala lain yang dihadapi dalam pengerjaan jalan ini, karena daerah yang dilalui merupakan rawa. Sehingga penimbunan yang dilakukan tidak bisa langsung satu kali. Harus bertahap serta perlu ada perlakuan khusus.
"Meski sedikit terlambat. Tetapi kita berharap diawal tahun 2023, jalan Inner Ring Road sudah bisa digunakan. InsyaAllah paling lambat Maret 2023, jalan ini sudah bisa kita persembahkan untuk masyarakat Kota Kendari," imbuhnya. (rah/KP)
