KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Tim Kegiatan Pengabdian Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) telah menyelenggarakan program insentif pengabdian masyarakat. Kegiatan ini, terintegrasi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program pengabdian ini, berbasis kinerja IKU bagi PTS tahun 2022. Dengan sumber dana dari hibah Pengabdian Masyarakat Dirjen Dikti tahun 2022. Tim penugasan, melakukan pengabdian kepada Kelompok Peternak Sapi Molino di Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.
Tim Penugasan Pengabdian Unsultra tersebut, terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Unsultra. Tim ini, diketuai oleh Dr. Ir. La Panga, anggota Tim La Oge S.P., M.P, dan Hajar S.Pt., M.Si. Serta melibatkan mahasiswa sebanyak 8 orang. Terdiri dari, mahasiswa Prodi Peternakan 2 orang dan mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Pertanian 6 orang. Kegiatannya berupa, rekayasa produk ransum konsentrat, sebagai upaya penggemukan sapi Bali atau sapi potong.
Ketua Tim Pengabdian, Dr. Ir. La Panga mengungkapkan, Kota Kendari memiliki beberapa potensi sebagai pengembangan usaha ternak. Khususnya di Kecamatan Baruga, terdapat tempat sebagai pengembangan usaha penggemukan sapi Bali.
“Hal itu sangat baik dan potensial untuk pengembangan usaha penggemukan sapi potong yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya peternak sapi,” kata Dr La Panga, Selasa (27/12/2022).
Lanjut dia, usaha ternak sapi potong di Kelurahan Baruga, masih dikelola secara sederhana dan bersifat tradisional. Dimana, masyarakat pada umumnya, mengelola peternakan sapi pada skala kepemilikan 1-2 ekor dengan sumber daya terbatas.
“Hal inilah yang mendorong kami, sebagai Tim KKM Unsultra melakukan pengabdian. Guna mendorong usaha penggemukan sapi potong dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Usaha penggemukan sapi potong tersebut, lanjut dia, didukung oleh teknologi rekayasa pembuatan pakan kosentrat berbahan baku pakan lokal yang ada di sekitar. Dengan memanfaatkan limbah-limbah hasil pertanian. Seperti jerami padi, dedak padi, limbah jagung: tanaman dan tongkol jagung, kulit buah kako, ampas tahu, kulit nenas, dan bungkil kelapa. Serta masih banyak lagi limbah lain dapat diolah sebagai bahan pakan yang memiliki nilai nutrisi berkualitas.
Lebih jauh dia menjelaskan, beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas kosentrat. Antara lain jenis bahan, sumber pakan, teknologi pengolahan, penyimpanan produk, dan packing.
Salah satu jenis limbah pertanian, yakni jerami dan jagung memiliki kandungan Nutrien SK 25 persen, PK 9 persen, dan TDN 67 persen.
“Fungsi utama kosentrat untuk meningkatkan mutu gizi dari beberapa bahan pakan. Sehingga mempercepat pertumbuhan ternak, terutama pada fase pembesaran dan penggemukan,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu anggota tim, La Oge, S.P.,M.P menerangkan, tujuan program tersebut adalah memberikan solusi dari permasalahan yang ada pada kelompok peternak. Dalam hal ini, penggemukan sapi potong di Kelurahan Baruga. Kegiatan ini, melibatkan tim dosen berkompeten di bidang keilmuannya.
“Yakni ilmu nutrisi dan pakan, teknologi pengolahan hasil pertanian, dan agribisnis,” terangnya.
Dia menyampaikan, pengabdian tersebut dimulai dengan tahap sosialisasi. Kemudian penyuluhan dan bimbingan teknis mengenai pakan konsentrat yang berguna untuk penggemukan sapi potong.
Lalu, dilanjutkan dengan penyerahan produk Kosentrat Sapi (Kosapi) yang merupakan pakan kosentrat untuk membantu percepatan pertumbuhan sapi.
Selain pakan kosentrat, tim pengabdian juga menyerahkan rumah produksi pakan dan renovasi kandang penggemukan sapi potong. Hal ini guna membantu para kelompok masyarakat, khususnya Kelompk Peternak Sapi Molino di Kelurahan Baruga kota kendari.
“Hal tersebut diberikan untuk membantu masyarakat. Khususnya anggota kelompok peternak, agar sapi yang dikembangkan memiliki pertumbuhan cepat dan berkualitas baik,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Warga, Adi Maliano mengatakan, pihaknya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tim KKM Unsultra. Sebab, adanya kegiatan pengabdian dilakukan, dapat membantu peternak dalam meningkatkan kualitas sapi yang dikembangkan.
“Apalagi Unsultra telah memberikan bantuan renovasi kandang sapi. Dari kandang seadanya, kemudian direnovasi menjadi kandang penggemukan dan rumah produksi pakan. Serta pakan dengan label “Kosapi” untuk mempercepat pertumbuhan sapi,” bebernya.
Dirinya berharap, ada kegiatan lanjutan yang dilakukan Tim Pengabdian Unsultra. Karena yang diprogramkan ini, sangat bermanfaat untuk warga. "Ini juga bisa menopang kesejahteraan masyarakat di kelompok Peternak Sapi Molino," imbuhnya. (win/KP)