KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultra mengimbau masyarakat, mewaspadai fenomena angin kencang, yang terjadi beberapa hari terakhir. Diprediksi masih akan terjadi hari ini (26/12) hingga akhir bulan.
Prakirawan BMKG Sultra, Rino Indra Natsir menjelaskan, fenomena angin kencang di Sultra, disebabkan oleh peralihan angin timur ke barat. Peralihan arah angin dipengaruhi adanya pusat tekanan rendah di wilayah Sultra. Khususnya bagian tengah dan selatan. “Perlu kita ketahui, angin bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Pusat tekanan rendah ini menarik angin dari yang semula angin timur, kemudian menjadi angin barat. Angin barat sekarang menguat,” ungkap Rino, kemarin.
Akibat peralihan arah angin, lanjut Rino, hembusan angin terasa lebih kuat. Berdasarkan hasil pantauan, kecepatan angin di Sultra saat ini mencapai 35 knot atau sekitar 70 km/jam dari kondisi normal hanya 10 knot atau sekitar 20 km/jam. Rino mengungkapkan, fenomena angin kencang dirasakan hampir di seluruh wilayah Sultra. Khususnya di wilayah Buton, Wakatobi, dan Kota Kendari.
Merespon fenomena angin kencang saat ini, pihaknya mengimbau masyarakat yang ada di daratan agar menghindari pohon, baliho, dan papan iklan (reklame) yang berpotensi tumbang akibat angin kencang. Sementara untuk masyarakat yang berada di kawasan pesisir, diminta tidak melaut hingga kondisi cuaca (angin) membaik. “Khusus nelayan yang berada di wilayah perairan, kita minta agar lebih berhati-hati dalam melaut. Perhatikan kecepatan angin. Ketika angin terasa lebih dari 20 knot dan ketinggian gelombang sudah mencapai 1,5 meter, harap berhati-hati. Bahkan sebisa mungkin tidak melaut demi keselamatan,” bebernya.
Merespon fenomena angin kencang yang melanda wilayah Sultra, termasuk Kota Kendari, Penjabat (Pj) Wali Kota Asmawa Tosepu menerbitkan Surat Edaran Nomor 360/4325/2022 tentang Imbauan Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Ancaman Bencana Hidrometeorologi (Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang). Dalam surat edaran tersebut, Asmawa meminta seluruh masyarakat agar berhati- hati saat beraktivitas diluar rumah. “Hindari pohon-pohon yang rawan tumbang,” ujar Asmawa.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, ia telah menginstruksikan BPBD untuk siaga 24 jam memantau perkembangan cuaca berkordinasi dengan BMKG Sultra. “Saya sudah perintahkan BPBD dan inPoSstansi serta lembaga terkait, untuk siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Bukan hanya angin kencang termasuk di dalamnya musibah banjir dan tanah longsor. Yang terpenting juga kami meminta kepada seluruh pihak senantiasa berdoa agar Kota Kendari terhindar dari bencana alam,” imbuhnya. (ags/b)