Nur Endang Ajak Perempuan Teladani Sosok Fatmawati

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- KETUA Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Hj Nur Endang A.Trio, meminta kepada sejumlah kaum perempuan di Sultra untuk meneladani sosok Fatmawati. Dimana Fatmawati adalah sosok pahlawan perempuan nasional dibalik kemerdekaan Negara Republik Indonesia dengan karyanya menjahit bendera merah putih.

Hal itu disampaikan pada acara puncak penganugerahan Tokoh Perempuan Inspiratif Sultra yang digelar Kendari Pos di Hotel Claro Kendari, akhir pekan lalu. "Salah satu kegiatan yang kita laksanakan pada Puncak pelaksanaan Hari Ibu di Bengkulu, adalah kegiatan menjahit yang diikuti oleh semua Ketua TP PKK se-Indonesa dan disaksikan ibu negara Iriani Jokowi yang juga sekaligus memberikan sambutan secara daring, "ungkapnya.

Ketua Dekranasda Sultra ini menjelaskan, momentum HI di Bengkulu yang juga diikuti oleh para Ibu menteri itu juga dilakukan kegiatan berkunjung ke taman makam pahlawan. "Setelah itu kita berkunjung ke tempat ibu Fatmawati untuk mengenang perjuangannya menjahit bendera, " jelasnya.

Mantan Sekretaris daerah (Sekda) Sultra ini mengatakan, kegiatan menjahit itu dilakukan untuk merajut nilai-nilai dari seorang Ibu agung Fatmawati, dimana dalam kondisi tidak aman, dalam kondisi hamil besar ia masih memperlihatkan keberaniannya dan rasa nasionalisnya kebangsawanannya bahwa harus ada simbol di negara ini.

Nur Endang menjelaskan, Perempuan juga menjadi penentu dalam pelaksanaan pembangunan dan dalam mengisi kemerdekaan dan juga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Nah disitulah kita menjahit agar kita merasakan suka-dukanya perjuangan Fatmawati, kendatipun kita menjahit dengan mesin untuk menjangkau stengah meter saja susah, bagaimana dengan seorang Ibu Fatmawati yang kalau itu menggunakan manual namun karena semangat patriotismenya sehingga ini kita harus selalu gelorakan khususnya kita generasi muda melalui peran seorang Ibu, "jelasnya.

Ketua TP PKK Sultra ini mengatakan, Ibu adalah panutan sekaligus guru pertama dalam keluarga dan dalam kehidupan anak itu sendiri. "Sehingga kita para kaum Ibu di Sultra khususnya harus selalu menjadikan sosok Fatmawati sebagai teladan dan dan selalu memperlihatkan kejuangan dengan karya, "imbuhnya.

Ia juga berharap nilai-nilai kejuangan daripada pahlawan Fatmawati itu dan para pelopor perempuan harus selalu menjadi inspirasi bagi kaum perempuan. Ditambahkan, hingga saat ini telah muncul kesetaraan, dari equality saling mendukung, saling melengkapi dan saling mensuport. Agar tidak ada hal-hal yang beririsan antara laki-laki dan perempuan. Karena semua bisa berjalan dari semua aspek kehidupan. "Peran perempuan tidak satu segment saja, ada juga yang berprofesi sebagai usaha tenun, pengrajin, ada juga dibidang lain. Kata kuncinya adalah mau berubah dan menyesuaikan dengan konteks kekinian. SDM juga harus ditingkatkan sesuai dengan kapasitas masing-masing dan tetap harus fokus agar peran peran permpuan itu nyata di Masyarakat, "pungkasnya. (Kam

  • Bagikan