Kembangkan Smart City, Tingkatkan Insfrastruktur Digital

  • Bagikan
Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga (kanan, belakang) bersama peserta pelatihan Digital Leadership Academy di Aula KBRI Singapura bersama Duta Besar Republik Indonesia, Suryoptamo dan narasumber serta panitia DLA Singapura

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Selain kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, pengembangan smart city atau kota cerdas juga perlu didukung dengan insfrastruktur digital yang baik. Dibutuhkan penguatan segala lini, salah satu yang utama adalah kualitas jaringan. Hal itu disampaikan Bupati Konawe Selatan (Konsel), H. Surunuddin Dangga. Ia baru saja mengikuti pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) di Singapura bersama 19 bupati/wali kota lainnya yang dipilih Kemendagri dan Kemenkominfo RI dalam rangka percepatan digitalisasi layanan.

"Sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) akan dipertajam lagi. Di Singapura kami banyak belajar, bagaimana pelayanan publik itu bisa berjalan secara smart. Erat kaitannya dengan Smart City. Kita berusaha percepat pembangunan digitalisasi pelayanan," ungkapnya, Rabu (30/11). Saat ini pihaknya telah memetakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk dan potensi besar. Kini secara bertahap pelayanan telah memanfaatkan sistem online. "Pemetaan data terupdate ini juga salah satunya untuk menguatkan jaringan internet. Karena berbicara Smart City artinya terpenting dan utama adalah tentang jaringan," ujarnya.

Ia menyiapkan upaya strategis terkait jaringan yang seringkali tak stabil. Bila perlu, Pemkab menandatangani kontrak dengan pihak penyedia layanan jaringan komunikasi. "Sehingga ada hak kewajiban yang tegas antara Pemkab dengan penyedia jaringan. Misalnya jaringan buruk maka ada kewajiban yang harus dilakukan pihak penyedia," jelasnya.
Pasalnya, kondisi saat ini pihaknya hanya bisa pasrah. Bagus atau buruknya layanan jaringan, tetap dibayar. Hal itu menurutnya cukup merugikan. "Inilah persoalan yang harus dilakukan jika ingin mewujudkan Smart City atau Kota Cerdas. Bagaimana mau cerdas kalau signalnya tidak stabil," sorot Konsel-1 itu.

Kendati demikian, Surunuddin menyebut, Konsel akan dibantu pihak Amazon, perusahaan multinasional dibidang teknologi. Itu salah satu hasil dari pendidikan yang diselenggarakan di Singapura beberapa waktu lalu. "Biayanya tidak terlalu mahal, selama ini dibayangan kita insfrastruktur digital ini mahal, namun ternyata dengan sistem cloud semua bisa dilakukan," jelasnya. (c/ndi)

  • Bagikan