KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Tingkat inflasi di Sulawesi Tenggara (Sultra) per Oktober 2022 mencapai 6,83 persen. Atas kondisi tersebut, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra melalui Dinas Ketahanan Pangan langsung bergerak untuk menekan inflasi di Bumi Anoa. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu menggelar pangan murah di seluruh kabupaten/kota.
Selasa (29/11) kemarin, Gelar Pangan Murah dalam rangka pengendalian inflasi daerah digelar oleh Pemprov Sultra di Kabupaten Kolaka. Di wilayah otorita Ahmad Safei, pangan murah digelar dua titik, salah satunya di Kecamatan Kolaka, tepatnya di Sentra Industri Kecil Menengah Mekongga (SIKIM). Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kolaka H. Muhammad Azikin mengapresiasi Pemprov Sultra yang telah memasukkan Bumi Mekongga sebagai lokasi digelarnya pangan murah. Menurutnya, pangan murah merupakan salah satu cara untuk menekan inflasi.
"Masalah inflasi adalah masalah global. Bahkan ada negara yang mengalami hiper inflasi. Itu efek dominannya sangat luar biasa. Untuk itu, agar kasus tersebut tidak terjadi maka diperlukan kerjasama antar pemerintah daerah, provinsi, dan pusat supaya inflasi ini bisa dijaga," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Rosmini menjelaskan, inflasi yang terjadi saat ini disebabkan beberapa hal di antaranya kenaikan harga BBM, sewa transportasi, dan kenaikan harga bahan pangan. Untuk harga pangan di Sultra, kata dia secara umum saat ini tidak mengalami gejolak, tetapi hanya mengalami penyesuaian harga terhadap naiknya harga BBM. Adapun stok pangan secara umum masih aman sampai empat bulan kedepan.
Terkait gelar pangan murah, kata Rosmini kegiatan tersebut dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Sultra. Untuk di Kabupaten Kolaka, kegiatan tersebut digelar selama empat hari yaitu 29 November hingga 2 Desember 2022.
"Selama gelar pangan murah ini, kami menjual gula pasir, minyak goreng, beras, telur ayam, bawang merah, dan bawang putih. Semua komoditas tersebut dijual dibawah harga pasar," ujarnya.
Informasi gelar pasar murah yang digelar oleh Badan Ketahanan Pangan Sultra di SIKIM langsung dimanfaatkan oleh warga sekitar. Sejumlah emak-emak terlihat beramai-ramai mendatangi lokasi tersebut untuk memenuhi kebutuhannya.
Salah satu warga, Siti Rahma mengaku sangat terbantu dengan adanya gelar pasar murah. "Dengan adanya kegiatan ini, saya bisa membeli kebutuhan dapur yang jauh lebih murah dari harga pasar. Jadi kegiatan ini sangat membantu," tuturnya. (fad/adv)