Tekan Gizi Buruk, Pemkab Koltim Gaungkan Desa Bebas Stunting

  • Bagikan
Abdul Azis

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Angka kasus stunting Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) mencapai 23 persen. Data tersebut diklaim terendah di Sulawesi Tenggara (Sultra), meski masih jauh dari target nasional. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Koltim terus memaksimalkan upaya penurusan stunting di Wonua Sorume hingga 14 persen, sesuai target nasional. Plt. Bupati Koltim, Abdul Azis, optimis bisa menekan angka stunting selama masa memimpin daerah itu. "Saya yakin, dengan sinergisitas yang kuat semua tim terpadu, mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah dan kepala desa, maka penanganan stunting bisa menurun," yakin Koltim-1 itu, Senin (28/11).

Ia mengimbau agar pihak Dinas Kesehatan memberikan pelayanan yang maksimal, Dinas Ketahanan Pangan dapat mengedukasi masyarakat agar bisa mengonsumsi makanan yang bergizi, Dinas PU dan Perhubungan dapat membenahi sanitasi lingkungan serta OPD lainnya juga memaksimalkan peran sesuai Tupoksinya. "Penanganan stunting harus terus dilakukan sebagai wujud keseriusan Pemkab membangun sumber daya manusia daerah ini," sambung Azis. Salah satu upaya Pemkab untuk menangani stunting dengan membentuk lokus desa bebas stunting.

Saat ini Pemkab memiliki lokus desa bebas stunting di Kecamatan Aere, Lambandia, Uluiwoi dan Uuesi. "Saya optimis tahun 2023 bisa turun, bahkan 2024 mendatang, stunting di Koltim mencapai target nasional 14 persen. Jika kerja OPD yang bersinergi dengan semua pihak, maka bisa terlaksana dan berhasil menurunkan stunting. Mudah-mudahan stunting di Koltim bisa turun dan masyarakat sehat serta tumbuh normal," tandas Abdul Azis. (b/kus)

  • Bagikan