KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Prof Andi Bahrun sungguh keren. Urusan prestasi kampus, dia selalu terobsesi meraihnya. Tidak ada istilah berhenti, apalagi berpuas diri dalam kamus hidupnya. Guru besar murah senyum ini, punya ambisi besar menjadikan Unsultra menjadi kampus swasta terbaik. Bukan hanya level daerah dan nasional, tapi juga internasional.
Perlahan namun pasti, buah kerja cerdasnya mulai terlihat. Tahun ini, Prof Andi Bahrun berhasil membawa Unsultra masuk 50 besar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik di Indonesia. Capaian prestisius itu belum membuatnya puas. Dia punya misi baru: membawa Unsultra masuk klaster 1 PTS terbaik di tanah air. Hitungan klaster 1 ini adalah peringkat 1 hingga 25 PTS terbaik.
Jalan menuju tujuan mulia itu (menjadi PTS terbaik) sudah dirintisnya. Rektor Unsultra, Prof Andi Bahrun mengaku, salah satu upaya mendorong peningkatan klaster PTS, dengan memanfaatkan insentif Program Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek Dikti). Insentif Pengabmas diberikan kepada Unsultra, karena sukses masuk klaster 2 (rangking 26 - 50) PTS terbaik di Indonesia.
"Unsultra berdasarkan penilaian indeks kerja utama (IKU) Perguruan Tinggi Swasta, ditetapkan sebagai 50 perguruan tinggi yang memiliki IKU terbaik seluruh Indonesia. Kami urutan 45 dari ribuan PTS di Seluruh Indonesia," ungkap Prof Andi Bahrun, kemarin.
Atas capaian prestasi itu, Unsultra berhak mendapat reward Rp 300 juta untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Anggaran itu, harus segera dibuatkan proposal sesuai penelitian dosen. "Program ini harus selesai 26 Desember 2022. Sejauh ini, kami sudah lakukan seleksi. Dari 15 proposal Pengabmas yang masuk, ada 9 judul lolos," jelasnya.
Prof Andi Bahrun yakin, melalui program Pengabmas yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini, bisa meningkatkan IKU Unsultra. Sehingga, pada akhirnya bisa mendorong Unsultra naik kelas ke klaster 1 PTS terbaik di Indonesia.
"Semua dosen harus optimis dan semangat melahirkan karya terbaik bidang pembelajaran, pengabdian masyarakat , penelitian maupun luarannya. Sehingga, dapat berkontribusi terhadap peningkatan Indeks Kerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi," harapnya.
Dalam dua tahun terakhir, Unsultra memang menunjukkan progres luar biasa. Tahun 2021 lalu, Unsultra masuk dalam 110 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik nasional. Kemudian, tahun 2022, Unsultra kembali menorehkan prestasi. dengan berhasil masuk dalam 50 PTS terbaik secara nasional atau dari 4.000 an Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia.
Prestasi itu merupakan hasil penilaian Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan sebagai bagian dari program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM). Penilaian ini berdasarkan pada surat Sekretariat Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderat Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
“Ini merupakan salah satu capaian yang membahagiakan dalam periode kepemimpinan saya menjadi rektor Unsultra," ujar Prof Andi Bahrun.
Dirinya berharap, prestasi ini dapat menjadi spirit terbaik mahasiswa dan dosen untuk terus menunjukkan kinerja terbaik. Artinya ini bukan hanya persoalan reward atau anggaran penelitian yang diberikan. Tetapi prestasi luar biasa yang harus terus ditingkatkan.
Selain prestasi itu, saat ini Unsultra juga telah banyak meningkatkan akreditasi program studi dan institusi. Juga membuka program berskala internasional. "Kita sudah kerja sama dengan beberapa kampus luar negeri. Seperti Malaysia, Filipina, dan lainnya," imbuhnya. (b/ags)