Rocky Gerung Tampil Sebagai Pembicara

  • Bagikan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kemajuan Sultra menjadi ulasan pokok para pembicara berkelas dalam seminar yang mengangkat topik memperkokoh budaya untuk Sultra satu. Seminar menghadirkan pembicara sekaliber Rocky Gerung (Presiden Akal Sehat), Rektor Universitas Halu Oleo Prof. Zamrun Firihu, Rektor Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) Prof.La Ode Masihu Kamaluddin. Ada pula Rektor Universitas Ibnu Chaldun Prof.Musni Umar, Prof. Nora S. Mokodompit, pengusaha nasional Habil Marati, dan dosen ilmu budaya UHO Prof La Niampe.

Wakil Gubernur (Wagub) Sultra Lukman Abunawas mengungkapkan, seminar yang diinisiasi Forum Sultra Satu berdampak positif bagi seluruh masyarakat Sultra. Apalagi menjelang agenda nasional Pemilu 2024.

"Ini adalah momentum tepat untuk seluruh tokoh di Sultra untuk duduk bersama, berdiskusi dan memberikan rekomendasi kepada semua pihak tentang persoalan daerah dan bangsa. Apalagi dihadiri Bung Rocky Gerung. Semoga kehadiran Bung Rocky menambah khasanah pemikiran positif tentang Sultra yang satu," ujar Wagub Lukman Abunawas di Hotel Claro, Selasa (8/11), kemarin.

Sebagai refleksi pembangunan di Sultra, Wagub Lukman Abunawas mencontohkan pembangunan menara persatuan tahun 2006, kini Tugu Religi di kawasan eks MTQ.
Menara dibangun tinggi menghadap Yang Maha Kuasa setinggi 99 meter yang melambangkan Asmaul Husna. Menara dibangun diatas tangga berjumlah 7 (tujuh) melambangkan hukum martabat tuju yang pernah menjadi hukum pada kesultanan Buton.

"Empat tiang penyangga melambangkan empat kabupaten penyanggah provinsi, yaitu Buton, Muna, Kendari, Kolaka. Tiang utama dan tiang penyangga diikat oleh lingkaran yang melambangkan "kalo" yaitu ikatan masyarakat Sultra," terang Wagub Lukman.

Simbol-simbol persatuan dalam membangun daerah tersebut, kata Wagub Lukman telah menempatkan misi Sultra Berbudaya sebagai bagian dari program utama pembangunan daerah duet Gubernur Ali Mazi dan Wagub Lukman. "Kita tidak mungkin menikmati kehidupan dengan baik, jika kita tidak berbudaya. Pemikiran para tokoh cendekiawan yang hadir sangat dibutuhkan untuk kemajuan daerah,"tutupnya.

Koordinator Presidium Forum Sultra Satu, La Ode Khalifa mengungkapkan, seminar dilaksanakan dalam rangka merespons situasi yang dihadapi masyarakat saat ini.
"Olehnya, kegiatan seperti ini perlu dilakukan untuk menjaga dari upaya untuk memecah belah persatuan antara anak bangsa di Sultra. Ini juga untuk memproteksi adanya kekuatan uang untuk meraih kekuasaan di Sultra," kata La Ode Khalifah.

Pada kesempatan yang sama, pengusaha nasional Habil Marati, tak menampik jika saat ini telah terjadi perubahan signifikan pada pola hidup masyarakat. Khususnya perubahan pada perpolitikan daerah. "Saat ini kekuatan modal akan menjadi sangat besar pengaruhnya. Ini yang harus kita waspadai," pesan Habil.

Presiden Akal Sehat Rocky Gerung memuji sumber daya manusia (SDM) Sultra pasca mendengar paparan sejumlah pembicara. "Kalau mendengar paparan para tokoh tadi, maka Sultra tidak usah takut. Sultra punya surplus akal sehat," kata Rocky.

Rocky Gerung berharap, seminar kali ini menjadi momentum bagi seluruh tokoh di Sultra untuk bersatu membangun daerah. Ia juga mengakronimkan Sultra dengan tagline SemUa Lakukan Tanpa RAgu. Akronim menjadi pesan kesetujuan dengan testimoni sejumlah tokoh daerah yang ingin menjaga Sultra tetap solid. (ags/kam/b)

  • Bagikan

Exit mobile version