Terpisah, Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi atau Koordinator Infokom Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari, Hasna Nur, mengatakan, pihaknya masih menunggu rilis BPOM Pusat terkait obat mana saja yang dianjurkan tidak dikonsumsi.
"Terkait hal tersebut, BPOM Kendari tidak bisa mengeluarkan statement, karena hal tersebut menjadi wewenang dari BPOM pusat. Informasi yang dikeluarkan di daerah harus sesuai dan sejalan dengan yang dikeluarkan pusat, sehingga kita menunggu rilis resminya," ujar Hasna Nur saat dikonfirmasi Kendari Pos, Senin (24/10), kemarin.
Dalam rilis yang diterima Kendari Pos, Kepala BPOM RI Penny Kusumastuti Lukito, mengatakan, sehubungan perkembangan hasil pengawasan BPOM RI sampai 22 Oktober 2022, telah menelusuri data registrasi terhadap seluruh produk obat bentuk sirop dan drops.
"Dari penelusuran tersebut, diperoleh data sejumlah 133 sirop obat yang tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol sehingga aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai," ujar Penny Kusumastuti Lukito.
Rilis Kemenkes pada 21 Oktober 2022 telah diinformasikan 102 produk obat yang digunakan pasien. BPOM telah melakukan penelusuran data registrasi untuk memastikan kandungan bahan yang digunakan pada 102 produk obat.
"23 produk tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol. Aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai. Tujuh produk telah diuji dan dinyatakan aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai," ungkap Penny Kusumastuti Lukito.
Sedangkan tiga produk lainnya yang telah diuji dinyatakan mengandung cemaran EG/DEG melebihi ambang batas aman. "Ketiga produk ini termasuk dalam lima produk yang telah diumumkan pada penjelasan BPOM 20 Oktober 2022. Sementara sisanya 69 produk, BPOM masih sampling dan pengujian," jelas Penny Kusumastuti Lukito.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sultra yang membidangi kesehatan, Hj.Sulaeha Sanusi menambahkan, pihaknya masih akan mengkaji lebih mendalam. "Terutama obat sirop apa saja yang menyebabkan gagal ginjal akut pada anak," ujarnya. (jib/kam/b)
GAGAL GINJAL MENGINTAI
WASPADA
-Negeri ini sedang dihebohkan kasus gagal ginjal akut progresif atipikal pada anak
-Diduga penyebabnya adalah obat sirop mengandung etilen glikol melebihi ambang batas
-Data Kemenkes, 245 kasus ginjal akut misterius pada anak di Indonesia
-141 pasien di antaranya meninggal dunia
-Warga mesti waspada dari intaian gagal ginjal akut
MENINGGAL DIDUGA GAGAL GINJAL
-Di Sultra dua nyawa anak "melayang"
-Diduga mengidap gagal ginjal akut
-Dua anak tersebut adalah warga Kab.Konawe dan Kab.Buton Selatan
-Pasien dari Konawe dirawat di RSUD Bahteramas Kendari
-Pasien lainnya dari Buton Selatan dirawat di RS Palagimata Baubau
TINDAKAN DINKES
-Dinkes Sultra mengirim sampel darah ke laboratorium Kemenkes
-Sampel akan diperiksa untuk memastikan penyebab kedua pasien meninggal
-Dinkes mengambil sampel obat yang telah dikonsumsi anak yang meninggal
-Kepala Dinkes Sultra menginstruksikan Dinkes Kab/Kota meningkatkan kewaspadaan dini
-Menunda penggunaan obat sirop pada anak-anak
-Ada larangan Kemenkes agar apotek menunda penjualan obat-obatan sirop
-Kepala Dinkes Sultra minta masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada
-Masyarakat diminta mengikuti imbauan pemerintah/Kemenkes,"
IMBAUAN WAGUB SULTRA
-Wagub Sultra telah menerima laporan dua anak
di Sultra diduga mengidap gagal ginjal akut
-Meminta masyarakat berhati-hati mengonsumsi obat
-Masyarakat patut waspada. Jangan konsumsi obat tanpa resep dokter
-Jika ada indikasi penyakit tersebut, segera ke fasilitasi kesehatan (RS/Puskesmas)
-Masyarakat wajib mengikuti anjuran dan larangan dari
pemerintah terkait penggunaan obat yang tidak diizinkan
BPOM DAN KEMENKES
-BPOM RI telah menelusuri data registrasi seluruh produk obat bentuk sirop dan drops.
-BPOM RI merilis 133 sirop obat tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol
-133 obat sirop itu aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai
-Rilis Kemenkes pada 21 Oktober 2022 telah diinformasikan 102 produk obat yang digunakan pasien
-BPOM menelusuri data registrasi untuk memastikan kandungan bahan yang digunakan 102 produk obat
-Hasilnya :
*23 produk tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol
*7 produk telah diuji dan dinyatakan aman digunakan
*3 produk lainnya yang telah diuji dinyatakan mengandung cemaran EG/DEG melebihi ambang batas aman
*69 produk, BPOM masih melakukan sampling dan pengujian
DATA DIOLAH KENDARI POS DARI BERBAGAI SUMBER