Mendulang Triliunan Rupiah
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kekayaan alam dan mineral yang dikandung perut bumi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi "surga" investasi. Karpet merah yang dibentangkan untuk investor, mendulang triliunan rupiah. Lihat saja, realisasi investasi triwulan II 2022 ini menembus angka Rp10,63 triliun. Sebuah angka fantastis. Angka triliunan yang diyakini mampu mendukung perekonomian daerah.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sultra Parinringi melalui Kabid Pengendalian Penanaman Modal dan Informasi DPM PTSP Sultra Rasiun mengungkapkan, perkembangan investasi di Sultra sangat baik. Itu tercermin dari realisasi investasi yang terus meningkat.
"Target realisasi investasi tahun 2022 sekira Rp34,73 triliun. Sejauh ini (triwulan II) sudah mencapai Rp10,63 triliun (triwulan II) atau sebesar 33 persen. Tahun 2021, kami mendapat target realisasi investasi sebesar Rp21,69 triliun," ujar Parinringi seperti dituturkan Rasiun, kepada Kendari Pos, kemarin.
Sedangkan realisasi investasi triwulan III akan dirilis setelah mendapat data dari BKPM RI.
Rasiun menjelaskan realisasi investasi Sultra yang mencapai Rp10,63 triliun per triwulan II 2022 sebagian besar disumbangkan dari sektor industri logam dasar dan barang logam.
Sektor tersebut menyumbangkan investasi daerah sebesar Rp7,47 triliun.
Kendati begitu, industri logam dasar dan barang logam bukan satu-satunya sektor yang menyumbangkan realisasi investasi. Ada lima sektor lainnya yang berkontribusi terhadap capaian investasi daerah tahun ini. Sektor pertambangan berkontribusi sebesar Rp588 miliar, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sekira Rp511 miliar
"Selain itu, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp489 miliar. Disusul sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan sekira Rp135 miliar. Terakhir sektor industri makanan sebanyak Rp54,6 miliar," rinci Rasiun.
Rasiun optimistis instansinya dapat mencapai target realisasi investasi tahun 2022 sekira Rp34,73 triliun. "In Syah Allah kita bisa capai target sampai akhir tahun nanti. Masih ada waktu," tuturnya.
Dalam waktu dekat, ada beberapa perusahan besar yang akan berinvestasi di Sultra. Salah satunya, PT.First Heavy Nickel. Nilai investasinya diproyeksi sebesar Rp29 triliun. "Itu baru satu perusahaan. Sementara masih ada beberapa perusahaan lainnya. Termasuk investasi disektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan serta sektor lainnya yang mendukung," jelas Rasiun.