KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pembangunan kawasan kumuh melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Puday dan Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, diproyeksi rampung 30 Oktober mendatang. Namun berdasarkan hasil adendum, anggaran proyek bertambah Rp 2,5 miliar.
Koordinator Kotaku Kota Kendari, La Ngkarisu mengatakan penataan kawasan kumuh itu menyerap anggaran kurang lebih Rp 49,6 miliar dengan luas 15 hektar (berdasarkan SK Wali Kota). Namun dalam adendum terdapat penambahan biaya dan belum cair sampai saat ini. “Jika dana tersebut belum cair sampai 30 Oktober 2022 maka dipastikan penataan tetap berjalan, kontraktor akan tetap kena denda. Terjadinya penambahan anggaran ini diakibatkan oleh naiknya bahan-bahan bangunan. Kini progres penataan kawasan baru 97 persen,” argumentasinya.
Katanya, bila dana tambahan belum cair sampai tanggal yang ditentukan maka, kontraktor akan kena denda. Namun, apabila dananya cair sebelum tanggal 30 maka dipastikan waktu pengerjaan Lapulu-Puday akan ditambah. Karena kita lihat kondisi di lapangan itu belum memungkinkan pengerjaan sesuai target,” ujarnya saat diwawancara, Jumat (21/10).
Katanya, Puday-Lapulu lbisa menjadi destinasi baru untuk masyarakat Kendari dan dapat membantu meningkatkan ekonomi plus daya saing UMKM masyarakat sekitar. Sehingga kawasan permukiman menjadi lebih layak dan nyaman untuk dihuni. “Penanganan kawasan kumuh di Kota Kendari menjadi bukti keseriusan Pemerintah Kota mewujudkan Kota Kendari, Kota Tanpa Kumuh,” ucapnya.
Ia menambahkan program Kotaku akan berlanjut di Poasia-Talia serta kawasan lain yang masih kumuh. “Kita harus berupaya, bagaimana kawasan-kawasan pesisir lainnya bisa diselesaikan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia,”tutupnya. (win/b).