KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka terus bekerja maksimal agar kasus stunting di wilayah tersebut dapat ditekan. Agar pencegahan dan penanganan dapat berjalan dengan maksimal, maka digelar rapat audiensi percepatan penurunan stunting, Kamis (13/10/). Wakil Bupati Kolaka, H. Muhammad Jayadin, yang memimpin langsung rapat tersebut mengungkapkan, setiap tahun kasus stunting di Bumi Mekongga terus mengalami penurunan. Namun, meskipun terus terjadi penurunan, jumlah kasus yang ada saat ini dinilai masih cukup tinggi.
"Kalau hasil data yang diukur oleh teman-teman di Kabupaten Kolaka dari tahun ke tahun, kasus stunting itu terjadi penurunan. Dari tahun 2018 mencapai 26,9 persen, kemudian tahun 2019 turun di angka 17,1 persen dan 2020 turun menjadi 14,8 persen. Tahun 2021 turun lagi diangka 12,2 persen. Sedangkan untuk tahun 2022 masih dalam pengukuran. Kami berharap di tahun 2022 ini ada penurunan yang lebih signifikan," pintanya.
Terkait penanganan stunting, Kolaka-2 mengatakan, tidak hanya dari Dinas Kesehatan, tetapi juga melibatkan beberapa intansi terkait, termasuk juga Pemerintah Kecamatan, Kelurahan dan Desa.
Dalam kesempatan tersebut, Jayadin mengimbau agar Pemkab Kolaka di seluruh tingkatan terus memaksimalkan sosialisasi stunting. "Setiap ada acara kegiatan di kecamatan atau di desa dan kelurahan harus sisipkan sosialisasi untuk membantu pemerintah dalam rangka penanggulangan angka stunting. Upaya tersebut bisa menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat dalam penanggulangan stunting," pungkasnya. (b/fad)