Bupati Ahmad Safei menambahkan, selain dapat menambah penghasilan, manfaat P2L lainnya adalah dapat menekan pengeluaran. "Dengan memanfaatkan program P2L ini, warga bisa mewujudkan kemandirian pangan keluarga. Sebab, tidak perlu lagi membeli sayur mayur karena sudah ada tersedia di desa atau pekarangan rumah masing-masing," tuturnya.
Bupati Kolaka dua periode itu tersebut memberi edukasi dan berdialog seputar program P2L bersama warga. Bupati Ahmad Safei berkomitmen mendukung warganya yang hendak mengembangkan program P2L.
Olehnya itu, ia berpesan agar kelompok tani yang mendapat program tersebut P2L agar memanfaatkannya dengan baik. "Terkait bantuan yang diberikan oleh pemerintah tidak lain adalah milik negara. Harus digunakan sebaik-baiknya," pintanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kolaka Muhammad Azikin, menjelaskan, untuk menarik minat warga mengembangkan P2L, maka pihaknya menyediakan bibit dan pupuk organik.
"Kami bantu bibit, pupuk dan wadahnya. Kelompok wanita tani (KWT) yang menanam dan merawatnya sampai panen. Setelah panen mereka tanam lagi sampai berkembang keanggotaan kelompoknya. Hingga saat ini sudah ada 25 kelompok KWT di Kabupaten Kolaka," ungkap Muhammad Azikin.
Sejak tahun 2020, Dinas Ketahanan Pangan Kolaka mengembangkan tanaman hidroponik. Melalui program itu, Muhammad Azikin berharap agar masyarakat mengenal dari dekat dan tahu pentingnya mengonsumsi sayur sehat dan aman.
"Jika dilaksanakan secara maksimal, program ini juga bisa menambah pendapatan keluarga. Sayur yang dikonsumsi pun dipastikan aman dan sehat sehingga imun masyarakat kuat dan terlindungi dari virus corona," ujar Muhammad Azikin. (fad/b)