Sementara itu, Koordinator Presidium KAHMI Sultra demisoner, Abdul Kadir mengatakan
komposisi Presidium KAHMI Sultra periode 2022-2027 mencerminkan semua potensi yang dimiliki alumni. Ada politisi, akademisi, praktisi dan lain-lain. "Alumni HMI adalah kader bangsa dan umat. Di setiap bidang pengabdian di negeri ini, selalu ada kader HMI dan KAHMI," ujar Abdul Kadir.
Mantan Kepala Kanwil Kemenag Sultra itu menjelaskan kesuksesan sebagai kader di HMI apabila menjaga kesinambungan kader. Karena tidak ada KAHMI jika tidak ada HMI. "Kami berharap pada kepemimpinan Ruksamin ini, HMI dan KAHMI kian besar. Karena semangat Ruksamin dan kebersamaan semua kader HMI sangat tinggi," pungkas Abdul Kadir.
Terpisah, anggota Presidium KAHMI Sultra Muhammad Endang mengakui ada dinamika pada Muswil Kahmi pada 4 September lalu. Setelah ada keputusan dari MN KAHMI, terkait pengesahan kepengurusan Presidium MW KAHMI Sultra, semuanya bersatu. Saat ini bersama-sama dalam bendera hijau hitam atau lambang kebesaran HMI.
"Dinamika dalam sebuah organisasi adalah hal lumrah. Namun semua itu bagian dari ritme biasa dalam berorganisasi yang pada akhirnya semua pasti bersatu. Perbedaan pendapat bagian jalan untuk menjadikan kita lebih besar," kata Muhammad Endang
Untuk diketahui, tujuh anggota Presidium MW KAHMI Sultra yang akan dilantik adalah Muhammad Endang, Zahrir Baitul, Nur Arafah, Nur Alim, Laode Bariun, Abdurrahman Shaleh, dan Abdul Rasyid Syawal. (ali/c)