KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Diawal Oktober ini, intensitas hujan berdurasi panjang mulai terjadi di Kabupaten Buton. Sejumlah desa yang menjadi langganan banjir kini mulai diintai genangan lagi. Warga harus bersiap diri untuk mengungsi lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Kondisi itu mulai dirasakan penduduk Desa Lasembangi, Kecamatan Lasalimu. Tahun 2021 lalu, desa itu tergenang lebih dari satu meter selama sepekan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buton, Manafu, mengatakan, saat ini pihaknya terus memantau dengan intens semua titik rawan banjir. Prediksi cuaca dari BMKG dan koordinasi dengan tim siaga bencana tingkat desa juga selalu dilakukan. "Untuk Lasembangi, tanggal 8 Oktober lalu itu sudah banjir. Karena memang sejak tanggal 3 mulai hujan. Tapi saat ini sudah makin surut dan warga masih bertahan di rumah masing-masing. Masih ada genangan air, tapi rata- rata rumah di Dusun Ponda itu rumah panggung," katanya Senin (10/10).
Untuk solusi saat ini, pemerintah hanya bisa menyiapkan tenda-tenda darurat dan bantuan Sembako sebagai penanganan awal bencana banjir. Sementara untuk penyelesaian jangka panjang yakni revitalisasi sungai Lasembangi sebagai penyebab banjir, baru bisa dikerjakan pada tahun depan. "Kita baru usulkan tahun ini. Jadi fisiknya dimulai 2023 nanti," sambung Manafu. Menurutnya, banjir masih akan terjadi bila intensitas hujan terus tinggi. Warga Kecamatan Kapontori dan Pasarwajo juga diminta waspada. Sebab dua wilayah itupun kerap dilanda banjir. "Kita khawatir terjadi banjir malam, ini sangat berbahaya. Makanya kita minta warga terus siaga," pesan Manafu. (c/lyn)