KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pada tahun 2016 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka membangun Kampung Cokelat yang terletak di Kelurahan Lalombaa. Kawasan yang luasnya sekitar satu hektare tersebut rencananya dijadikan tempat wisata serta sebagai tempat edukasi bagi pengunjung tentang pengolahan kakao hingga menjadi cokelat. Namun saat ini pemanfaataan dan pengunjung Kampung Cokelat belum maksimal. Kepala Dinas Pariwisata Kolaka, Zulkarnain Mansyur, mengungkapkan, penyebab sepinya pengunjung Kampung Cokelat karena belum adanya pengelola destinasi wisata. "Saat ini ada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang mengelola Kampung Cokelat, namun hanya fokus ke pengembangan kakao dan produk kakao, termasuk sarana produksi yang sudah lengkap," ujarnya, Kamis (6/10).
Olehnya itu, kata Zulkarnain, untuk mengoptimalkan pengunjung dan pengelolaan Kampung Cokelat, maka pihaknya menggandeng kaum milenial. Ia berharap ide serta kreativitas para anak muda di Bumi Mekongga dapat mengembangkan Kampung Cokelat menjadi lebih maju. "Kami sudah rapat koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Komunikasi dan Informatika. Hasil rapat tersebut disepakati bahwa dalam waktu dekat Kampung Cokelat segera dikelola oleh kaum milenial. Jadi nanti akan dipihakketigakan," ujarnya. Kata Zulkarnain, para milenial nantinya tidak hanya menjadikan Kampung Cokelat sebagai tempat edukasi. "Juga nanti akan menjadi destinasi eko wisata, budaya, konservasi dan lain-lain," pungkasnya. (c/fad)