KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Musim kemarau ternyata tak menghambat pengembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Di Kendari, jumlah warga yang terinfeksi penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) terus bertambah. Sepanjang September tercatat 17 kasus baru. Satu pasien DBD yang terpapar harus kehilangan nyawa.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Elffi mengatakan pola hidup bersih menjadi cara efektif mencegah penularan DBD. Dengan begitu, tidak ada wadah berkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
"September, ada peningkatan kasus DBD. Jika Agustus hanya 15 kasus, September naik menjadi 17 kasus. Dari jumlah itu, tercatat satu kasus kematian. Hingga akhir September, total penderita BDB sebanyak 201 kasus dengan lima kasus kematian," kata Elffi kepada Kendari Pos, Rabu (5/10).