Konawe Selatan Harus Bebas Tuna Sinyal

  • Bagikan
H.M. Radhan Algindo Nur Alam

Oleh : H. M. Radhan Algindo Nur Alam (Ketua DPC Partai NasDem Konawe Selatan)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- "Setiap rumah pada masa depan nantinya akan membutuhkan sebuah komputer. Setiap rumah ingin terhubung dengan jaringan komunikasi nasional akan tergabung dalam sebuah jaringan yang luas. Kita hanya baru berada pada tahap awal dari sesuatu hal yang besar, yang akan terjadi berikutnya, seperti terobosan baru saat telepon diperkenalkan. Banyak hal terjadi di industri ini. Anda tidak tahu pasti seperti apa hasilnya nanti. Namun, ini (internet) adalah sesuatu hal yang besar dan banyak manfaatnya," Steve Jobs, 1985

Internet saat ini menjadi salah satu kebutuhan utama setiap orang. Tidak hanya sekadar menjadi bagian dari gaya hidup modern, sejak awal tahun 2000-an internet telah berkembang pesat merambah sendi-sendi kehidupan.Dalam sebuah wawancara dengan salah satu majalah terbitan Amerika Serikat (AS), pendiri Apple, Steve Jobs banyak berbicara tentang potensi komputer pribadi. Jobs sudah memprediksi sejak tahun 1985 silam bahwa kehadiran internet nantinya akan mengubah dunia.

Prediksi Jobs tidak sedikitpun meleset. Internet digunakan hampir di setiap kegiatan dan kesempatan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali kegiatan yang terbantu dengan kehadiran internet sehingga dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Kehadiran internet memberikan perubahan signifikan dalam kehidupan manusia di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Konawe Selatan. Berkat internet, semua hal yang awalnya terasa jauh menjadi lebih dekat dan mudah. Mulai dari komunikasi, pendidikan, bisnis, dan hampir di segala bidang. Hanya saja, saya cukup prihatin ketika kita membicarakan tentang internet di Konawe Selatan. Keluhan demi keluhan terus berdatangan terkait susahnya sinyal jaringan internet di kabupaten tempat tinggal saya ini.

Di beberapa titik tertentu, sinyal jaringan selular itu bahkan tidak ada. Hilang seperti terbang bersama angin. Entah ke mana? Padahal di era 5.0 seperti sekarang ini, sinyal internet bisa dikatakan sebagai salah satu bahan kebutuhan pokok manusia selain sandang, pangan dan papan.

Saya teringat berita di media, beberapa waktu lalu, saat kegiatan belajar mengajar di masa pendemi Covid. Banyak adik-adik kita kesulitan mengikuti proses belajar yang diselenggarakan secara daring karena sulitnya mendapat jaringan internet. Mereka terpaksa harus memanjat pohon, menaiki atap rumah, hingga mendaki gunung agar bisa menyimak pelajaran dari bapak dan ibu guru yang sedang mengajar. Mereka berusaha mencari sinyal.

Pernah suatu ketika mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari yang menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler di Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo, Konawe Selatan, mengeluhkan sulitnya untuk mengakses jaringan internet saat hendak mengirim laporan tugas KKN-nya. Seperti kita ketahui bersama, Desa Sumber Sari yang memiliki destinasi Air Terjun Moramo ini masuk dalam 50 Besar Desa Wisata tingkat Nasional.

  • Bagikan