Sul sapaan akrab Wali Kota Sulkarnain mengisahkan, ketika puncak badai Covid, persisnya menjelang Munas Kadin di Kendari, ia menerima telepon sekira pukul 02.00 Wita dinihari dari Kepala RSUD Kendari. Melaporkan situasi sedang genting akibat pasien Covid yang bertambah dan stok tabung oksigen terus berkurang.
Ketersediaan stok oksigen kalau normal maka bisa 3 hari. Namun jika pasien terus bertambah, maka cukup hanya 1 hari. Kemudian ada berita bahwa ada kematian massal sekira 75 orang di salah satu rumah sakit di Jawa karena tidak adanya ketersediaan oksigen.
"Di waktu dini hari itu kami langsung bergerak. Saya berkoordinasi dengan Kapolda Sultra dan alhamdulillah ditemukan solusinya. Yaitu bahan bakunya ada di Virtue dan diolah menjadi oksigen," kisah Wali Kota Sulkarnain.
Berangkat dari peristiwa itu, Wali Kota Sulkarnain, menegaskan betapa pentingnya ketersediaan tabung oksigen untuk pelayanan pasien. Karena itu, Wali Kota Sulkarnain mengatakan, bantuan generator oksigen dari Ketua Kadin Sultra Anton Timbang sangat berharga dan bernilai tinggi."Nyawa manusia sangat berharga dan tidak sebanding dengan apapun. Makanya dengan adanya bantuan generator oksigen dari Kadin Sultra ini, kami sangat bersyukur," tandas.
Sementara itu, Direktur RSUD Kendari dr.Sukirman, mengaku sangat amat bersyukur atas bantuan tersebut. Selama ini RSUD Kendari belum mempunyai alat yang harganya Rp2,4 miliar itu.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen, RSUD Kendari membeli oksigen per tabung setiap hari ke pihak ketiga atau penyedia oksigen. Setiap hari rumah sakit membutuhkan sekira 40 tabung. "Sedangkan alat generator oksigen bantuan Kadin Sultra ini mempu memproduksi sekitar 48 tabung dalam sehari. Ini sangat membantu," ujar dr.Sukirman.
Setiap tahun Manajemen RSUD Kendari menganggarkan sekira Rp1 miliar untuk membeli oksigen. "Dengan adanya mesin bantuan Kadin Sultra ini kita bisa hemat anggaran sekira Rp1 miliar/tahun. Ini sangat-sangat membantu kami dalam sisi pengeluaran," kata dr.Sukirman. (ali/b)