KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Bullying berdampak serius bagi mental. Ironisnya, kabar kasus perundungan ini marak terjadi. Tidak hanya di tengah masyarakat, namun juga di sekolah. Atas dasar itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari gencar melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan perundungan di satuan pendidikan.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (Diksar) Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari Arnaldo mengatakan bullying dapat digambarkan sebagai tindakan menindas suatu kelompok kecil atau perorangan. Kasus ini berpotensi terjadi di mana saja. Sebagai langkah antisipasi, sekolah diminta lebih waspada.
"Sekolah yang rawan perundungan biasanya yang minim sarana pengawasan. Selain itu, sekolah yang memiliki tingkat kompetisi tinggi dan sekolah yang menganut sistem senioritas. Saat ini, kita terus melakukan sosialisasi sehingga kasus seperti ini tidak terjadi," jelas Arnaldo, Selasa (4/10).
Untuk mengoptimalkan pengawasan, pihaknya menggandeng berbagai stakeholer termasuk orang tua siswa. Upaya ini tak lain untuk mendeteksi tindakan perundungan sejak dini. Mulai membuat aturan tegas bagi pelaku perundungan, memberikan teladan atau contoh yang baik, mengajarkan siswa untuk melawan perundungan hingga mensupport korban.
"Kiranya ini bisa menjadi tanggung jawab untuk mengawasi peserta didik. Orang tua dan guru di sekolah bisa mendampingi anak-anak, melihat perilakunya. Intinya kita pantau terus jangan sampai ada pelaku maupun korban," pintanya.