Event ini harap Belli, bisa memberikan kontribusi ekonomi yang besar. Sebab melibatkan pelaku usaha dan menggerakkan mata rantai usaha pariwisata mulai dari akomodasi, transporatasi, kuliner, cenderamata, pemandu dan objek wisata yang ada di daerah.
Tidak hanya meningkatkan kunjungan wisatawan, namun juga bertujuan memperkenalkan ciri khas yang berbasis wisata budaya dan sejarah. Di sisi lain, menjadi sarana untuk melestarikan nilai-nilai dan keunikan tradisi budaya otentik masyarakat Tangkeno sebagai desa wisata.
"Festival Tangkeno akan diisi beberapa rangkaian acara. Diantaranya kirab budaya, pameran kuliner dan kriya, lomba anadole dan waipode atau pemilihan putra dan putri pariwisata, lomba Lulo alu dan Lulo kreasi, Tadoha balu'a dan kemah wisata serta open tournament dan sepeda gunung," jelasnya.
Sejatinya mantan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setprov Sultra ini, festival ini merupakan momentum yang paling dinanti dan diharapkan seluruh masyarakat. Sebab bisa memberi dampak yang signifikan, baik itu dari segi ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.
"Pada hakekatnya, kami menyambut baik dan mendukung terselenggaranya Festival Tangkeno yang ke 10 di Desa Tangkeno. Kami berharap dengan terlaksananya festival ini mampu mengangkat potensi ekonomi lokal yang ada di daerah, serta mampu meningkatkan promosi pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Sultra," pungkasnya. (b/ali)