Presiden Jokowi Minta Pejabat Tidak Belanja Produk Impor

  • Bagikan
Presiden Joko Widodo

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajaran terkait untuk menindaklanjut aksi afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) dengan mempercepat realisasi komitmen belanja produk dalam negeri.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam pengarahan kepada seluruh menteri, kepala lembaga, kepala daerah, pimpinan badan usaha milik negara (BUMN), panglima komando daerah militer (pangdam), kepala kepolisian daerah (kapolda), dan kepala kejaksaan tinggi (kajati), di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (29/9). “Jangan sampai, sekali lagi, dalam posisi ekonomi yang tidak mudah ini, APBN, APBD yang uangnya dikumpulkan dari pajak, dari Bea Cukai, dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dari dividen BUMN, kumpul, kemudian ditransfer ke daerah tapi belinya barang-barang impor,” ucap Jokowi.

Secara khusus, Jokowi menekankan untuk membeli produk yang diproduksi oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi. Jokowi pun mengapresiasi semakin banyaknya produk UMKM dan koperasi yang masuk ke dalam e-katalog. “Saya senang, alhamdulillah dari target yang saya berikan 1 juta untuk akhir tahun, produk-produk UMKM dan koperasi yang telah masuk ke e-katalog sudah mencapai di atas 1 juta yang sebelumnya baru 50 ribu, melompat cepat sekali,” ungkap Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi pun meminta para kepala daerah untuk membina pelaku UMKM dan koperasi yang ada di daerah masing-masing sehingga semakin banyak yang masuk ke dalam e-katalog. “Saya minta kepada seluruh kepala daerah agar terus membina UMKM, koperasi yang ada di daerah masing-masing agar berbondong-bondong masuk ke e-katalog,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyoroti sejumlah instansi pusat dan daerah serta BUMN yang masih memiliki serapan produk dalam negeri (PDN) yang rendah. “Mungkin yang [serapan] nol ini karena belum serap produk dalam negeri, mungkin, dan mungkin juga belum ada laporan sehingga tolong segera dilaporkan. BUMN juga ada, ada semua angka-angkanya sekarang, kelihatan,” tandasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, sejak April 2022 pihaknya telah melakukan pemantauan harian terhadap pelaksanaan aksi afirmasi BBI. “Realisasi belanja produk dalam negeri oleh K/L/pemda dan BUMN mencapai Rp468,29 triliun atau 49,97 persen dari komitmen Rp937,20 triliun. Penayangan produk di e-katalog sudah mencapai lebih dari 1 juta pada akhir 2022, yakni sudah tayang sebesar 1.204.487 produk. Dengan tren seperti ini, kita bisa mencapai lebih dari 1,5 juta pada akhir tahun,” ucap Luhut.

Luhut pun berharap aksi BBI menjadi gerakan masif di semua kementerian, lembaga, pemda, dan BUMN. Karena itu diharapkan menggunakan produk dalam negeri. “Kita semua berharap, aksi belanja produk dalam negeri ini menjadi gaya hidup belanja pemerintah dan masyarakat. Contoh sederhana, goodie bag pada acara-acara kementerian/ lembaga, BUMN, dan pemda agar tidak lagi menggunakan produk impor. Mari, secara konsisten kita prioritaskan untuk produk dalam negeri, utamanya UMK dan koperasi,” pinta Luhut menandaskan. (jpg)

  • Bagikan