KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Peringatan Hari Apoteker Sedunia sukses dilaksanakan di Pelataran Tugu Religi Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Minggu (25/09/2022).
Kegiatan yang mengusung tema "Apoteker Bersatu dalam Aksi Menuju Dunia yang Lebih Sehat" ini berlangsung meriah karena dirangkaikan acara Jalan Santai, Senam Sehat, Edukasi, Konseling, Pemeriksaan Kesehatan, dan Vaksinasi Massal.
Ketua Umum Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi Sultra, Harmawati Kadir mengatakan, Bulan September menjadi bulan istimewa bagi apoteker dunia karena pada 25 September ditetapkan oleh FIP (The International Pharmacy Federation), organisasi apoteker tingkat dunia sebagai world pharmacists day atau hari apoteker sedunia.
Lanjut dia, pada peringatan hari apoteker sedunia 2022 ini, FIP merilis tema "Pharmacy: united in action for a healthier the world" dengan menfokuskan peran apoteker dalam mendukung SDG's (sustainable development goals) poin 3 yaitu terciptanya kesehatan yang baik dan peningkatan kesejahteraan.
"Tema ini mengharapkan para apoteker di dunia memberikan kontribusinya dalam penanganan penyakit menular dan penyakit tidak menular utamanya pada penggunaan obat dan pencegahan penyakit," ungkap Harmawati.
Pada kesempatan yang sama Ketua umum Pengurus Pusat IAI, Noffendri Roestam menyambut baik pelaksanaan hari apoteker sedunia di Kota Kendari tahun ini. Ia berharap, gelaran ini bisa mengedukasi masyarakat.
‘’Mudah-mudahan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TBC dan Diabetes berikut cara penggunaannya meningkat serta mampu mencegahnya," kata Noffendri.
"Ini sejalan dengan tujuan utama peringatan Hari Apoteker Sedunia, yaitu mendorong peran dan kegiatan apoteker dalam meningkatkan kesehatan di setiap belahan dunia,’’ sambungnya.
Noffendri menjelaskan, khusus penyakit TBC, Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina. Jumlah kasus tercatat 824 ribu dengan 93 ribu kematian per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.
Sementara prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai angka 34,1 persen dan hanya 3 dari 10 penderita menyadari dirinya sakit. Dari jumlah tersebut hanya 50 persen yang meminum obat secara teratur. Padahal hipertensi memiliki potensi menyebabkan penyakit jantung dan lainnya.
‘’Tingginya prevalensi TBC dan hipertensi di Indonesia menjadi perhatian kita semua. Itulah sebabnya, para peringatan Hari Apoteker Sedunia kali ini, kita menitikberatkan edukasi kepada kedua penyakit tidak menular tersebut, yang agak terabaikan sejak pandemic melanda dunia, lebih dari dua tahun terakhir,’’ ungkap Noffendri.
Noffendri menambahkan, apoteker menjadi bagian penting bagi upaya pencegahan kedua penyakit ini, dengan jalan memberikan edukasi mengenai, terutama mengenai pentingnya mengkonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter.
Sementara, Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio mengapresiasi perayaan hari apoteker sedunia di Kota Kendari. Menurutnya, peringatan ini menjadi momentum bagi seluruh insan apoteker di dunia khususnya di Sultra untuk menjalankan tugasnya dengan profesional.
"Apoteker merupakan tenaga kesehatan yang memiliki spesialisasi di bidang obat. Praktik kefarmasian yang dilakukan apoteker akan memberikan jaminan mutu dan kualitas mulai obat diproduksi, didistribusikan hingga akhirnya diberikan ke pasien. Mudah-mudahan apoteker kita bisa
Sekedari informasi, Peringatan Hari Apoteker Sedunia di Pelataran Tugu Religi Kota Kendari dimeriahkan dengan hiburan berupa tarian oleh mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Halu Uleo, dan band yang diawaki oleh para apoteker Kendari. (adv)