Mengokohkan Harmonisasi Membangun Kendari
--
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Semangat membara warga Kendari ikut andil dalam pembangunan Kota Kendari sebagai Ibu Kota Provinsi Sultra. Antusias itu terpancar dalam forum dialog Teporombua yang digelar Pemerintah Kota Kendari dan Kendari Pos, Rabu (21/9), kemarin. Perwakilan warga dari Kecamatan Kendari Barat, Mandonga, Puuwatu, dan Kadia turut hadir. Forum dialog Teporombua menjadi wahana mengokohkan harmonisasi dalam membangun Kota Kendari.
Dalam dialog yang mengusung tema "Kendari Sukses, Masyarakat Sejahtera" tersebut, warga silih berganti menyampaikan aspirasi, unek-unek, dan kritik. Sri Marlina, warga Kelurahan Tobuuha Kecamatan Puuwatu mengemukakan masalah pelayanan air bersih dari PDAM yang kerap tidak mengalir. Bukan saja sepekan, kata dia, namun terkadang berminggu-minggu hingga mengakibatkan warga mengalami krisis air dan terpaksa mencari solusi lain yang menguras kantong.
"Masalah lainnya kadang mengalir tapi kualitas airnya sangat buruk. Warna air tidak jernih bahkan sangat keruh," keluh Sri Marlina dalam acara dialog Teporombua di kawasan Anjungan Tambat Labuh, Kota Kendari, kemarin.
Diah, warga Kelurahan Watu-Watu Kecamatan Kendari Barat mengeluhkan infrastruktur lampu jalan yang masih kurang optimal. Ia menerangkan beberapa lorong yang ada di Kelurahan Watu-Watu tidak memiliki lampu penerang. "Kondisi ini, kerap memicu terjadi pencurian di rumah warga disaat malam hari," ujar Diah.
Menanggapi aspirasi warga, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengakui pelayanan air bersih masih kurang maksimal. Eksistensi PDAM belum seperti yang diharapkan. "Karena kondisi sekarang ini pipanya sudah tua, rapuh, dan gampang pecah, patah. Jika tidak mendapatkan pelayanan yang rutin bahkan hingga dua minggu tidak mengalir, karena kerusakan tadi penyebabnya. Termasuk warna airnya keruh, atau coklat, itu semua fakta dan saya tidak akan membantah," kata Sulkarnain, Rabu (21/9).